JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Dengan kondisi tanpa busana terlentang dilantai kamarnya, seorang gadis bernama Luluk Fauriyah (43) asal Dusun Menyanggong RT 24 RW 11 Desa kletek Kecamatan Taman Sidoarjo dengan kondisi sangat memprihatinkan.
Pasalnya, kondisi Luluk Fauriyah tersebut diketahui akibat mengalami gangguan jiwa atau depresi sejak Sekolah Dasar (SD). Sementara Ibu kandungnya juga baru seminggu meninggal dunia. Ia kini dirawat oleh kakak kandungnya.
"Sepeninggalnya ibu kami, saat ini saya sendiri yang merawat adik", ungkap Muthomimah, kakak kandungnya saat ditemui dikediamannya sendiri. Selasa (31/1/2023).
Saat menyambangi kediaman Luluk Fauriyah, tampak dengan kondisi gangguan jiwa terbaring diatas lantai dan tak berpakaian kondisi sangat menyedihkan tersebut, sehingga butuh uluran tangan dari masyarakat Sidoarjo.
Lanjut Muthomimah mengatakan, kondisi adiknya tersebut diketahui berawal dari saat dirinya berbicara sendiri dan ngelantur atau ngomel-ngomel mulai dari kelas 5 SD.
"Sempat keluarga membawanya berobat ke RSUD dr Soetomo. Namun, saat itu dokter menyatakan tidak ada penyakit di diri Luluk", paparnya.
Selain itu kami juga pernah membawanya ke dukun atau orang pintar. "Sempat ada perkembangan usai berobat ke dukun tersebut. Namun, tak berselang lama kembali lagi penyakitnya", tegas Muthomimah.
"Kami juga sempat bawa ke Rumah sakit jiwa Menur, namun kata dokter yang menangani, adik saya tidak ada penyakitnya, jadi ya kami bawa pulang lagi. Akhirnya keluarga pasrah dan bersepakat untuk dirawat dirumah sampai saat ini," jelasnya.
Berkenan dengan bantuan pengobatan dari pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang selama ini diterima oleh Luluk Fauriyah, disampaikan Muthomimah bahwa mereka belum pernah mendapatkan bantuan apapun.
Terpisah, Kepala Puskesmas Taman, dr. Inensha Khoirul Harahap mengatakan bahwa pasien ini tidak masuk dalam data kami untuk pengawasan dan pengobatan pasien ODGJ di kecamatan Taman Sidoarjo.
"Keluarga pasien ini merupakan pasien rutin bidan kami, sering berobat, suntik KB dan keperluan untuk berobat lainnya. Namun tidak pernah cerita kalau punya keluarga yang sakit seperti ini, karena menurutnya bukan penyakit medis, karena itu belum masuk data kami" ujarnya.
Namun Kepala Puskesmas yang baru menjabat di Puskesmas Taman ini juga menyarankan kepada keluarga pasien agar pasien tetap rutin dilakukan pemeriksaan. Hal ini untuk menjaga kesehatan dan kesetabilan jiwanya.
"Kami siap untuk melakukan pemeriksaan rutin. Namun keluarganya tadi juga pasrah, mereka hanya menginginkan bantuan kepada pemerintah untuk biaya merawatnya agar bisa meringankan beban keluarga. Karena pasien ini tidak punya KTP, maka tadi sudah saya sampaikan ke pihak terkait agar di fasilitasi," Pungkasnya. (zal)