JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang didominasi oleh lulusan SMK, telah mengalami penurunan yang signifikan di Kabupaten Sidoarjo.

Menurut data BPS pada tahun 2020, persentase TPT lulusan SMK mencapai 15 persen. Namun angka tersebut terus menurun sejak itu. Pada tahun 2021, angka tersebut turun menjadi 10,86 persen, dan pada tahun 2022, angka TPT lulusan SMK mencapai 5,72 persen, menunjukkan penurunan yang drastis.

Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor S.IP, optimis bahwa lulusan SMK tidak akan lagi menjadi penyumbang TPT di Kabupaten Sidoarjo.

Gus Muhdlor, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa upaya menekan TPT akan terus dilakukan di kabupaten tersebut.

Salah satu langkah yang diambil adalah mendorong perusahaan-perusahaan untuk bekerja sama dengan sekolah kejuruan dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Salah satunya adalah melalui job matching di Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK, di mana pelaku usaha dapat bertemu dengan pencari kerja.

Ratusan lowongan pekerjaan telah disediakan, sehingga perusahaan dapat menemukan calon pekerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Sementara para pencari kerja dapat menemukan posisi yang sesuai dengan keahliannya.

"Dengan komitmen Kabupaten Sidoarjo dalam mendukung lulusan SMK, kita berharap agar adik-adik kita di Sidoarjo dapat meraih kesejahteraan dan menjaga tingkat TPT yang rendah," ujar Gus Muhdlor dalam sambutannya saat membuka job matching BKK SMK Sidoarjo yang diselenggarakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo pada Rabu (17/5/2023).

Gus Muhdlor mengatakan bahwa job matching BKK SMK telah memberikan dampak positif dalam menurunkan angka pengangguran.

Hasilnya telah terlihat, dengan penurunan TPT lulusan SMK dari 15 persen pada tahun 2020 menjadi 5,72 persen pada tahun 2022.

Ia berharap penurunan tersebut akan menghilangkan stigma bahwa lulusan SMK merupakan penyumbang terbesar pengangguran di Sidoarjo.

"Data ini menunjukkan bahwa kerja sama antara sekolah SMK dan perusahaan terus kita dorong untuk menekan angka pengangguran di kota Delta ini," jelas Gus Muhdlor.

Bupati Gus Muhdlor juga mengakui bahwa angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo masih tertinggi di Jawa Timur. Namun penurunan TPT juga merupakan yang tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Jatim.

Tingginya TPT ini menjadi dampak dari pandemi Covid-19, dan oleh karena itu, masalah ini menjadi perhatian serius baginya.

Salah satu bukti ini juga tertuang dalam visi misi 17 program prioritas dirinya yang salah satunya berupa program 100 ribu lapangan kerja baru.

"Program seperti ini menjadi upaya kita menekan angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo yang relatif tinggi,"ucapnya.

Dalam job matching kali ini diikuti sebanyak 21 SMK yang tersebar di Kecamatan Tulangan, Krembung, Tanggulangin, Porong dan Kecamatan Jabon.

Terdapat 20 perusahaan dengan menyediakan 169 lowongan pekerjaan yang ikut ambil bagian. Seperti PT. SOS Indonesia, PT. Mega Global Food, PT. Sun Paper Source maupun PT. Pakerti Riken Indonesia, dan lainnya. (zal)