JATIMPOS.CO/TRENGGALEK – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kualitas produksi beras lokal, Gapoktan Lohjinawi Desa Krandekan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, resmi menerima Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI).

Sertifikat tersebut diserahkan oleh Komandan Kodim (Dandim) 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudo Aji Susanto, Kepala Balai Standardisasi dan Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur, Dr. Agus Wahyana Anggara, dan Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Imam Nurhadi, Selasa (24/12/2024).

Sertifikat SNI menjadi pencapaian penting bagi Gapoktan Lohjinawi, sebagai pengakuan atas kualitas beras yang telah memenuhi standar nasional. Langkah ini membuka peluang besar untuk bersaing di pasar lebih luas dan menjadi bukti potensi besar pertanian lokal Trenggalek dalam mendukung kemandirian pangan Indonesia.

“Kami di TNI, khususnya Kodim 0806/Trenggalek, berkomitmen penuh untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan. Pemberian sertifikat SNI ini bukan sekadar penghargaan, tetapi juga motivasi bagi petani untuk terus meningkatkan kualitas hasil pertanian mereka. Kualitas beras kita harus mampu bersaing di pasar global,” tegas Letkol Czi Yudo Aji Susanto.

Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Agus Wahyana Anggara, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian ini.

“Proses sertifikasi SNI bukanlah perkara mudah. Gapoktan Lohjinawi berhasil membuktikan bahwa produk lokal dapat memenuhi standar ketat yang mengutamakan kualitas mulai dari budidaya hingga pengolahan hasil panen. Ini membuktikan bahwa produk lokal Trenggalek memiliki daya saing,” ungkapnya.

Imam Nurhadi, Plt Kadin Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, menyampaikan harapan besar agar keberhasilan Gapoktan Lohjinawi dapat menginspirasi kelompok tani lainnya di Trenggalek.

“Visi kami adalah menjadikan Trenggalek sebagai pusat penghasil beras berkualitas tinggi. Sertifikat SNI ini menjadi bukti bahwa Trenggalek mampu menjadi pemain utama dalam sektor pertanian nasional,” ujarnya penuh optimisme.

Pengurus Koperasi Konsumen Gapoktan Lohjinawi, Nursyamsu, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya atas pencapaian ini.

“Sertifikat SNI adalah tiket emas kami untuk menembus pasar yang lebih luas. Kami yakin, ini akan meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ekonomi desa kami,” katanya dengan penuh semangat.

Acara ini turut dihadiri oleh tokoh masyarakat, anggota koperasi, dan perwakilan kelompok tani dari berbagai desa di Kecamatan Gandusari. Penyerahan sertifikat SNI ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor mampu mendorong perubahan positif di sektor pertanian.(ard)