JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Pemerintah Kabupaten Lamongan gelar khitan massal gratis yang di ikuti 103 anak di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan. Khitan massal yang kedua kalinya digelar dalam rangka hari jadi Lamongan disambut antusiasme anak-anak Lamongan dari usia 5-14 tahun dari berbagai wilayah Lamongan. Selasa (27/06/2023).
Melihat hal tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, merasa bangga dan senang kegiatan yang di selenggarakan TP PKK Kabupaten Lamongan, Dinkes Lamongan, PPNI, dan stekholder lainnya, mendapat sambutan baik dari anak maupun orang tua. Sebab, menurut Bupati Yes, khitan dapat menjadikan tubuh lebih sehat.
“Sunatan massal atau sunat menjadi bagian penting dari kehidupan anak-anak, dimana ini bisa menjadi tanda mulainya anak menjadi dewasa, dengan sunat anak akan menjadi lebih sehat, dan semoga nanti bisa pintar, cerdas, dan badannya kuat,” tutur Bupati Lamongan.
Secara medis, khitan atau sunat dapat menghindarkan diri dari resiko terjangkit penyakit kelamin, sehingga, sunat tidak hanya menjadi syariat seorang muslim dalam ketaatan menjalankan agama islam, namun juga baik bagi kesehatan anak dimasa depan.
Capaian peserta khitan dengan tenik laser yang melebihi kuota tersebut, kata Bupati Yes, tidak menutup kemungkinan tahun depan Pemkab Lamongan akan menambah kuota peserta sunat massal.
“Ini sangat luar biasa, antusiasme anak-anak yang mengikuti sunatan massal, bahkan ini tadi tidak hanya 100 anak tapi 103 anak yang ikut, senang bisa melihat anak-anak mengikuti sunatan massal, kedepan insyallah tidak menutup kemungkinan akan kita tambah, bahkan sudah ada yang daftar untuk tahun depan, karena takut todak kebagian kuota,” ungkap Bupati Yes.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak, telah disiapkan tempat terpisah bagi anak yang dirasa takut, sehingga dapat didampingi dengat baik, sekaligus untuk mengurangi agar tidak terpengaruhnya anak anak yang lain saat melihat temannya menangis.
103 anak yang mengikuti khitan massal mendapatkan uang saku, tas sekolah, sarung, sertifikat, serta obat-obatan. Selain itu, apabila terjadi kendala setelah khitan massal, para orang tua dan anak dapat berkonsultasi melalui contact person yang tertera dalam obat maupun dapat berkonsultasi ke puskesmas, polindes, ponet, secara gratis.
Kegiatan tersebut juga menggandeng tim medis dari RS RSUD Dr. Soegiri sebanyak 2 orang, tenaga medis Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lamongan 20 orang, dan tenaga medis pembantu dari mahasiswa Universitas Muhammadiah Lamongan 20 orang.(bis).