JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Sebanyak 500 jiwa terdiri dari warga RT 7 sampai RT 15 Dusun Ngrame Desa Ngrame Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, terpaksa mengungsi di Pendopo Kantor Desa Ngrame yang dijadikan posko pengungsian, Kamis (7/3/2024).
Mereka mengungsi ke pendopo kantor desa sejak Rabu (6/3/2024), karena rumah tinggalnya kemasukan air banjir sekitar 1 meter hingga kini banjir belum surut.
“Sekitar 500-an warga Dusun Ngrame Kecamatan Pungging terpaksa mengungsi di kantor desa sejak kemarin. Curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul di Desa Gempolmalang, penyebab bajir yang menggenangi jalan dan rumah warga Dusun Ngrame,” kata Juwarsan, Kaur Pemerintahan Desa, Kamis (7/3/2024).
Lanjut dikatakan Juwarsan, untuk kebutuhan konsumsi para pengungsi, masih mengandalkan kiriman nasi bungkus dari dapur umum yang ada di Desa Gempolmalang. “Siang ini dapat kiriman 500 nasi bungkus dari dapur umum, sudah dibagikan ke warga pengungsi, “ terangnya.
Selain itu, kata Juwarsan di Kantor Desa Ngrame, kalau konsumsi mengandalkan bantuan dapur umum tidak maksimal, karena ada pengungsi yang memiliki anak balita, maka warga pengungsi inisiatif membuat dapur sementara di ruang kantor Desa Ngrame. “Iya warga membuat dapur sendiri di ruang kantor desa, gunanya untuk buat minum susu, buat kopi maupun mie instan,“ tandasnya.
Meski begitu, Juwarsan juga tetap mengkhawatirkan kondisi pengungsi, tak menutup kemungkinan jumlah pengungsi bertambah, karena banjir yang melanda warga Dusun Ngrame masih belum surut. Maka butuh uluran tangan dari dermawan yang peduli dengan nasib pengungsi.
“Kami berharap selain Pemda, juga pihak swasta, dermawan yang membantu kebutuhan bagi pengungsi. Bagi para dermawan, dipersilakan membantu kebutuhan pengungsi, bisa langsung datang ke posko pengungsian kantor Desa Ngrame,” ucap Juwarsan.
Pada kesempatan itu, Juwarsan sangat berharap pada Pemprov Jatim maupum Pemkab Mojokerto untuk membangun sudetan pembuangan air sungai sadar, karena letak Desa Ngrame ini dilingkari jalan raya dan sungai sadar, kalau ada air kiriman masuk desa sulit keluar, disebabkan saluran pembuangan kecil, ibarat seperti kolam, air yang masuk 10 liter keluarnya 1 liter, jadinya banjir cukup lama menggenang dusun.
“Banjir yang melanda Dusun Ngrame, ini kiriman dari Desa Gempol Malang, lewat Dusun Ngrame, karena letak desa ini dilingkari jalan raya dan tangkis Kali Sadar, pembuangan kecil, air tidak bisa keluar. Jadi Dinas PUPR Jatim harus membuatkan jalur pembuangan baru, supaya Desa/Dusun Ngrame tidak langanan banjir,“ harapnya.
Pantauan jatimpos.co di lapangan, jalan gang maupun rumah warga Dusun Ngrame tampak masih tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa, dan ada relawan kemanusiaan LSM dengan perahu karet, menyusuri jalan-jalan yang digenangi banjir mencari warga yang terjebak banjir dan butuh pertolongan untuk dievakuasi. (din)