JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengapresiasi jajaran pengurus Pagarnusa Kecamatan Gedeg atas perannya yang telah memfasilitasi para pemuda di Bumi Majapahit untuk berekspresi di bidang pencak silat. Ungkapan apresiasi tersebut disampaikan Bupati Ikfina pada kesempatan halal-bihalal Pagarnusa Kecamatan Gedeg dan sekaligus perhelatan Pencak Dor, Minggu (19/5/2024) pagi.

Sebagai seorang pemimpin di Kabupaten Mojokerto, Ikfina berterima kasih atas turut andilnya Pagarnusa yang mampu menjadi fasilitator untuk menyalurkan minat dan bakat pemuda di bidang pencak silat. Pagarnusa sendiri adalah organisasi yang berada dalam naungan Nahdlatul Ulama yang bertujuan untuk melestarikan pencak silat di lingkup Nahdlatul Ulama.

"Saya berterima kasih banyak kepada Pagarnusa di Kecamatan Gedeg karena mampu menjadi wadah, menjadi rumah bagi anak-anak (generasi muda) saya untuk mengekspresikan dirinya," ungkap Bupati Perempuan pertama di Mojokerto itu.
 
Dalam kesempatan ini, dilakukan penyerahan uang bantuan sejumlah 5 juta rupiah sebagai apresiasi oleh Bupati Mojokerto dalam mendukung perhelatan tanding Pencak Dor itu. Ikfina menilai, pencak dor adalah pertandingan yang positif dalam menyeimbangkan skill fisik dan kontrol emosi.

"Saya sangat senang sekali dengan jargon pencak dornya, diatas ring adalah lawan di luar ring adalah kawan, ini tidak mudah, karena harus mengolah emosi setelah bertarung dengan sungguh-sungguh, karena memang kalau bertarung itu tujuannya harus menang, jangan setengah-setengah," jelasnya.

Bupati Ikfina berpesan kepada para pendekar yang turut meramaikan acara pada pagi hari itu, agar tetap menjaga persaudaraan antar sesama pendekar di luar arena.

"Selamat berjuang untuk para pesilat Pagarnusa, ingat bertarung hanya untuk di atas ring, selesai di atas ring kita semua adalah saudara, semoga para pesilat yang hadir dan bertarung nanti menjadi petarung dengan harga diri tinggi, berwibawa dan bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," Pungkasnya.

Diketahui untuk pagelaran pencak dor ini turut diramaikan oleh pendekar Pagarnusa yang berasal dari Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya. Akan ada 50 partai/pertandingan yang melibatkan sedikitnya 100 pendekar Pagarnusa.

Pencak dor sendiri merupakan sebuah pertandingan silat satu lawan satu, yang diiringi oleh alunan musik. Biasanya, alat musik yang digunakan meliputi bedug, jedor, dan terkadang dipadukan dengan rebana. Perpaduan musik ini sering disebut dengan terbang jedhor. Sejarah mengatakan bahwa pencak dor mulanya berkembang di pesantren - pesantren Nahdlatul Ulama melalui Pagarnusa pada sekitar tahun 90 dan masih tetap eksis di beberapa daerah hingga era sekarang. (ril/din)