JATIMPOS.CO/SIDOARJO – Gerakan Pemuda Lintas Dusun (GPLD) Desa Bulang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, menggelar kegiatan "Jelajah Dusun Jendela Dunia" untuk anak usia TK/PAUD, SD, dan SMP pada Minggu (30/06/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Dusun Tangunan, Desa Bulang ini, berkolaborasi dengan berbagai komunitas yang peduli terhadap pemberdayaan anak-anak, termasuk Jamaah Lorong eduCation dari Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur turut berpartisipasi dengan mengirimkan armada Mosipena (Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana), yang menyediakan berbagai informasi kebencanaan di Jawa Timur untuk membangun ketangguhan dalam menghadapi bencana.
Di dalam Mosipena tersedia berbagai informasi tentang kebencanaan, berupa buku, cerita bergambar (komik), dan video kebencanaan yang ditayangkan dengan menarik dan mudah dipahami. Keberadaan Mosipena ini menarik perhatian warga setempat untuk lebih mengenal masalah kebencanaan yang sering diabaikan.
Dalam buku pedoman kegiatan, disebutkan bahwa acara ini berisi beragam kegiatan unik dan menarik yang didampingi oleh berbagai pihak yang terlibat, dengan memberikan pembelajaran yang mendorong munculnya kreativitas inovatif, dikemas dengan cara yang menyenangkan.
Tujuan gerakan peduli literasi ini adalah menyediakan wahana belajar dan bermain, unjuk prestasi, kreativitas, dan karya inovatif anak secara spontan, sesuai kearifan lokal.
“Salah satu materi kegiatan ini adalah edukasi kebencanaan. Untuk menumbuhkan kesadaran kepada anak-anak tentang potensi bencana di daerah mereka, serta upaya pengurangan risiko bencana secara mandiri,” kata Nur Wahyudi, relawan Lorong eduCation, yang mendampingi Rizky Tasmina Fadhillah dan Brigitta dalam memberikan penjelasan kepada anak-anak tentang Mosipena dan isinya.
Nur Wahyudi menambahkan bahwa kegiatan yang bertema "Mari Belajar dan Bermain Bersama dengan Penuh Riang Gembira" ini sangat luar biasa. Pesertanya banyak dari berbagai jenjang pendidikan dan mereka aktif bertanya tentang mitigasi, jenis-jenis bencana, serta upaya pencegahannya.
“Berharap kegiatan ini dapat diagendakan bersama-sama lintas komunitas yang peduli terhadap tumbuh kembang anak sebagai calon generasi yang kreatif, mandiri, dan beretika sesuai budaya setempat,” pungkasnya. (edi)