JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Turut serta mensukseskan program pemerintah peduli generasi bangsa, Ponpes Amanatul Ummah menyelenggarakan program makan bergizi gratis bagi anak sekolah, Senin (17/2/2025).
Tampak Kiai Asep panggilan akrabnya mengajak waketum DPP Partai Gerindra, H. Mochamad Irfan Yusuf Hasyim melihat dapur makan bergizi gratis yang ada di area MBI Amanatul Ummah. Selain itu juga melihat langsung siswa Madrasah Berbasis Internasional (MBI) Amanatul Ummah menikmati makan siang dari program makan bergizi gratis.
Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim MA, mengatakan, pihaknya ikut menyelenggarakan program makan Bergizi gratis, ikut berkontribusi program presiden RI, Prabowo Subiyanto, yang endingnya ikut mewujudkan Indonesia, maju, adil dan makmur.
"Kami menyelenggarakan program makan bergizi gratis bagi siswa atau santri MBI Amanatul Ummah, kali ini berupa menu ayam, telur, tahu, sayur, dan buah salak dengan kompreng (wadah) terbuat dari bahan stainlees," kata Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, dengan menyelenggarakan makan bergizi gratis bagi generasi bangsa, itu tidak rugi, karena ikut berkontribusi program presiden RI, Prabowo Subiyanto, untuk mewujudkan Indonesia, maju, adil dan makmur.
"Kegiatan Program Makan Bergizi gratis ini tahapan (step) untuk mencetak generasi brillian, kalau program ini berhasil, maka tahapan berikutnya, berupa swasembada pangan, swasembada pupuk, swasembada gas, akan berhasil, bahkan tahapan hilirisasi yang dicanangkan juga akan berhasil, Negara Indonesia tidak lagi menjual bahan baku tapi menjual bahan jadi ke negara lain,“ tandasnya.
Pada kesempatan itu, Kiai Asep menyampaikan, bahwa penyelenggaraan program makan bergizi gratis yang dilakukan sedikit lebih baik dari yang dilakukan oleh daerah lain, dari segi menu dan peralatan.
“Di propinsi lain program makan bergizi gratis itu omprenknya (wadah) itu plastik dan menunya sederhana, kalau di Amanatul Ummah ini wadahnya dari stainlees sesuai standar, dan menunya masakan juga sesuai standar, meski begitu kami tidak rugi, kami peroleh kebahagian, bisa berikan kontribusi, adanya upaya terwujudnya Indonesia maju adil makmur,“ ujarnya.
Orang tua dari Bupati Mojokerto Muhamad Al Barra juga mengatakan, program makan bergizi gratis ini merupakan pesan kemerdekaan.
"Program ini harusnya menjadi tanggung jawab selurah bangsa Indonesia yang hidup di suasana kemerdekaan, ada upaya keras dari pemerintah Indonesia step by step. Disehatkan dulu generasi, lalu diswasembadakan bidang lain,” jelasnya.
Selain fokus pada penyediaan makanan, KH. Asep juga menjelaskan pengelolaan sampah yang dihasilkan dari program MBG. Saat ini, terdapat lebih dari 10 bak sampah yang digunakan untuk menampung limbah setiap harinya.
Ke depan, ia berencana untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik, sehingga program MBG tidak hanya menciptakan ketahanan pangan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Kami akan mengembangkan sistem pengolahan sampah menjadi pupuk, sehingga program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga bagi lingkungan,” pungkasnya.
Pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas KH. Asep Saifuddin Chalim merupakan langkah konkret dalam mendukung pemenuhan gizi, ketahanan pangan, dan pembangunan nasional. Dengan standarisasi kualitas makanan, distribusi yang merata, serta pengelolaan sampah yang berkelanjutan, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju, adil, dan makmur.
Sementara itu, Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Gus Irfan Yusuf menyoroti dampak positif program MBG bagi masyarakat dan ekonomi lokal.
“Alhamdulillah, semua kandungan gizi sudah terpenuhi. Ada ayam, telur, tahu, tempe, serta sayuran. Ini sesuai dengan harapan Presiden Prabowo, bahwa anak-anak harus mendapatkan asupan gizi yang seimbang sebagai investasi bagi generasi masa depan bangsa,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa program MBG memiliki multiple effects bagi perekonomian masyarakat, terutama di wilayah penghasil sayur seperti Pacet.
“Ini bukan hanya tentang memberikan makanan bergizi kepada anak-anak, tetapi juga menciptakan perputaran ekonomi di masyarakat. Sayur, ayam, dan telur yang digunakan berasal dari petani dan peternak setempat, sehingga dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Irfan Yusuf juga mendorong agar pemerintah desa turut serta dalam mendukung distribusi bahan baku untuk program MBG.
“Kami berharap pemerintah desa dapat mengatur suplai bahan makanan dengan baik, sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan stok. Sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan agar program ini berjalan optimal,” jelas Gus Irfan yang juga head of the hajj management Agency. (din).