JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Kota Mojokerto mencatat sejarah sebagai kota pertama di Jawa Timur yang menyelenggarakan ajang Spogomi atau Sport Gomihiroi, sebuah olahraga asal Jepang yang menggabungkan kegiatan fisik dengan aksi memungut sampah.

Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (15/6) pagi itu dipusatkan di Gelora A. Yani, dan diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Tidak hanya menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan secara kolektif.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, yang akrab disapa Ning Ita, menyampaikan bahwa Spogomi adalah bentuk inovasi yang mengajak masyarakat hidup sehat sambil peduli terhadap lingkungan sekitar.

“Kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial. Kita ingin membangun kebiasaan, gaya hidup sehat yang beriringan dengan kepedulian lingkungan,” kata Ning Ita dalam sambutannya.

Spogomi yang digelar kali ini menjadi bagian dari rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan peringatan Hari Jadi ke-107 Kota Mojokerto. Lebih dari sekadar gerakan bersih-bersih, acara ini menanamkan nilai-nilai kebersamaan, tanggung jawab sosial, serta semangat gotong royong dalam menjaga bumi.

Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Pemerintah Kota Mojokerto dengan PT Rekosistem, sebuah startup teknologi yang bergerak di bidang pengelolaan sampah berkelanjutan. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya pelestarian lingkungan hidup.

“Saya ingin generasi muda Mojokerto tumbuh dengan kesadaran penuh akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat,” imbuh Ning Ita.

Ia juga menegaskan harapannya agar kegiatan Spogomi dapat menjadi agenda tahunan di Kota Mojokerto, seiring dengan semangat dalam mewujudkan Panca Cita, terutama dalam aspek pembangunan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Semakin sering kegiatan seperti ini digelar, semakin kuat pula budaya cinta lingkungan tertanam di masyarakat. Inilah cara kita membangun masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Dengan semangat inovatif dan pendekatan partisipatif, Kota Mojokerto berhasil membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan cara yang kreatif, menyenangkan, dan berdampak besar bagi masyarakat. (din)