JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Wilayah Kecamatan Balongbendo ada sebanyak 20 Desa yang bertransformasi menjadi kampung tangguh melawan Covid-19. Salah satunya adalah Desa Jabaran yang kemarin malam dilaunching Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH, Selasa 16 Juni 2020.
Ikut hadir pula Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji serta Dandim 0816 Sidoarjo Letkol. Inf. Muhammad Iswan Nusi, dalam launching tersebut. Terdapat juga testimoni seorang warga Desa Jabaran yang setelah sembuh dari virus korona dalam launching kampung tangguh tersebut.
Seorang bernama Ibu Yahya, yang menceritakan dirinya bagaimana terpapar Covid-19. Dirinya tidak menyangka dapat terpapar virus korona tersebut. Awal mula dinyatakan positif Covid-19, saat dirinya kehilangan kesadaran/pingsan dan masuk ICU rumah sakit.
Kemudian, setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, dirinya dinyatakan sembuh dan dapat pulang kerumah. Dirumah digunakannya untuk istirahat selama seminggu sambil menunggu hasil Swab Covid-19.
Sebelumnya dari hasil positif Covid-19 dengan kriteria pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) Covid-19. Pasalnya tidak ada gejala sama sekali sebelum dirinya dinyatakan positif Covid-19. Tidak bisa dibayangkan perasaannya saat itu. Seperti langit mau runtuh ucapnya. Dengan hasil tersebut dirinya menjalani perawatan dirumah sakit selama dua Minggu. Kemudian setelah dua Minggu, dirinya dinyatakan sembuh dengan hasil Swab negatif.
“Setelah dua minggu saya dirawat, ini saya termasuk pasien yang paling cepat sembuhnya, ini karena saya dapat support dari keluarga, tetangga dan semua teman-teman mensupport saya,” ucapnya.
Dikatakan Ibu Yahya, bahwa ketakutannya tidak hanya terhadap virus korona yang dideritanya. Tapi imbas dirinya terjangkit Covid-19 terhadap keluarganya juga menjadi salah satu ketakutannya.
Selain itu, dirinya takut warga desa akan mengucilkan keluarganya. Namun ketakutan tersebut tidak terbukti. Warga Desa Jabaran bahkan mensupport dirinya dan keluarganya.
Namun, kekhawatiran itu kembali muncul tatkala dirinya sudah dinyatakan sembuh dan dapat pulang kerumah. Pasalnya, dirinya takut ada penolakan warga untuk kembali kerumahnya.
Hal tersebut seperti dilihatnya di televisi kalau ada pasien sembuh Covid-19 namun ditolak warganya untuk pulang kerumahnya.
“Semalam saya tidak bisa tidur, alhamdulillah ke khawatiran itu tidak terjadi, terima kasih warga Dusun Besuk Desa Jabaran, bisa welcome menerima saya,” terang Ibu Yahya dengan senyum lebar.
Dirinya mengatakan, siapa saja dapat terkena Covid-19. Apalagi seorang tenaga kesehatan seperti dirinya. Hanya saja dirinya tidak dibagian pelayanan rumah sakit tetapi dibagian manajemen.
Meski begitu, dirinya terpapar virus korona walaupun tidak bersentuhan langsung dengan pasien rumah sakit. Namun dirinya, tetap berpesan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti memakai masker, cuci tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer dan jaga jarak.
“Itu artinya walaupun saya tidak bersentuhan langsung dengan pasien, ternyata saya bisa positif, itu berarti siapapun bisa terpapar,”ungkapnya.
Sementara, Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH mengatakan, kampung tangguh menjadi ujung tombak memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Terdapat edukasi Covid-19 kepada masyarakat dalam kampung tangguh seperti ini. Selain itu filterisasi pencegahan penyebaran virus korona juga dilakukan masyarakat desa sendiri. Kegiatan promotif, preventif, kuratif dan penanganan dampak sosial semua dilakukan masyarakat kampung tangguh.
“Kalau desa-desa itu semua membentuk kampung tangguh, maka insyaalloh akan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,”cetusnya.
Oleh karenanya, dirinya berharap semua desa di Kabupaten Sidoarjo akan membentuk kampung tangguh. Nantinya Pemkab Sidoarjo akan membantu penguatannya. Bantuan anggaran percepatan penanganan Covid-19 dari Pemkab Sidoarjo akan diberikan kepada kampung tangguh.
Dikatakannya, manfaat keberadaan kampung tangguh tidak hanya mencegah penyebaran Covid-19 saja. Manfaat lainnya bagi pembangunan desa akan dapat dirasakan masyarakat.
“Saya berharap semua desa itu nanti menjadi kampung tangguh, dan kami nanti tidak diam karena pasti ada kolaborasi bersama, maka pemerintah juga akan hadir dengan bantuannya,”jelas Cak Nur, sapaan akrab Wabup.
Camat Balongbendo Puguh Santoso, mengatakan satu dari 20 desa di Kecamatan Balongbendo masih dinyatakan hijau atau bebas Covid-19. Desa tersebut, adalah Desa Gagang Kepuhsari.
Lebih lanjut Puguh menjelaskan, di Desa Jabaran sendiri terdapat satu orang terpapar virus korona, namun sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan di Kecamatan Balongbendo terdapat 13 orang terkonfirm positif Covid-19. Dari 13 orang tersebut dua orang sudah dinyatakan sembuh, tiga meninggal dunia dan delapan orang dilakukan perawatan dirumah sakit.
“Yang terkonfirmasi ini insyaalloh ada di lima desa, salah satunya ada disini di Jabaran dan Alhamdulillah ini sudah sembuh, ini berkat masyarakat dilingkungan sini tidak mengucilkannya tetapi mendukung, motivasi untuk sembuh,”ujarnya.
Seperti pada kampung tangguh lainnya, kampung tangguh Desa Jabaran juga terdapat Posko kesehatan, tempat logistik bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan bahan makanan serta terdapat dapur umum. Selain itu terdapat tempat isolasi pasien Covid-19 yang disiapkan. Terdapat beberapa tempat tidur di dalam tempat isolasi yang memakai balai dusun tersebut.
Peresmian tempat isolasi tersebut, diresmikan Wabup H. Nur Ahmad Syaifuddin. Dalam kesempatan tersebut Wabup juga menyampaikan bantuan 50 paket Sembako serta 500 masker. (zal)