JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Pemerintah Kabupaten Mojokerto Melalui. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Mojokerto Mojokerto Gelar kegiatan Diklatpim administrator angkatan I tahun 2020 selama 91 hari mulai 26 Februari 2020-6 Juni 2020.
Kegiatan Pendidikan pelatihan kepemimpinan ( Diklatpim ) administrator angkatan I tahun ditutup oleh Bupati Mojokerto H.Pungkasiadi SH, di Pendapa Graha Majatama, Jumat (24/7/2020)
Dari 40 peserta diklatpim yang dinyatakan lulus, terdapat 10 peserta yang meraih predikat sangat memuaskan dan 30 peserta mendapat predikat memuaskan.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Mojokerto Susantoso menyampaikan bahwa diklatpim dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja pejabat administrator khususnya eselon III. Selain itu, kegiatan dimaksudkan untuk memberikan bekal dan meningkatkan kinerja pejabat administrator dalam memimpin bawahan stakeholder.
“Kegiatan dilaksanakan selama 91 hari dengan 87 jam pelajaran, mulai 26 Februari 2020-6 Juni 2020 dengan sistem in-out class,” kata Susantoso.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur, Bapak Aris Agung P. Yang hadir pada scara Diklatpim ini menyampaikan, meski dalam pandemi Covid-19, kegiatan diklatpim bisa dijalankan dengan baik demi mewujudkan peningkatan kualitas ASN.
“Kita sempat berhenti karena ada pandemi, tapi itu tidak mengurangi semangat. Kita terus komunikasi dengan BKPP Kabupaten Mojokerto, sehingga acara ini dapat berhasil. Masih ada lanjutan setelah ini, yaitu PKN yang mana diharapkan agar ASN dapat terus mengikuti dan berkembang dengan potensi-potensinya,” kata Kepala BPSDM.
Sementara itu Bupati Pungkasiadi secara resmi menutup kegiatan, dengan berpesan kepada peserta agar ilmu yang didapat selama pembelajaran pelatihan kepemimpinan dapat dijadikan modal untuk terus berinovasi dan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Prestasi bukan di sekolah saja, tapi actionnya itu yang ditunggu masyarakat. Itu yang paling penting,” pesan bupati.
Selain itu, bupati juga menjabarkan upaya-upaya penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto yang saat ini telah berubah warna dari zona merah (risiko tinggi) ke warna oranye (risiko sedang). “Prioritas kita saat ini adalah jaga kesehatan, tapi ekonomi juga harus dijaga agar selamat. Kita juga perhatikan betul jaring pengaman sosial (JPS) bagi masyarakat terdampak pandemi, begitupun juga dengan keamanan sosial. Mari kita bersinergi, kita samakan frekuensi. Covid-19 ini belum selesai, jadi kita terus berusaha menanggulangi dengan kerjasama,” tandas bupati.
Hadir mendampingi bupati dalam acara ini, Sekdakab Herry Suwito, Ketua Tim Akademik Widya Swara, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Mojokerto Susantoso, serta OPD terkait. (din)