JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Manipulasi data pasien Covid-19 ternyata bukan ispan jempol. Kenyataannya, sejumlah rumah sakit (RS) rujukan di Sidoarjo diduga telah melakukan manipulasi data pasien Covid-19.

Praktik kecurangan soal penanganan dan pendataan data pasien Covid-19 terungkap saat jajaran Forkopimda melakukan kunjungan ke rumah sakit umum daerah di Sidoarjo, medio Oktober 2020 lalu.

Dugaan penggelembungan data pasien Covid-19 yang dilakukan rumah sakit rujukan di Sidoarjo ini diketahui berawal dari kecurigaan tiga pilar Kamtibmas, yakni Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumadji, Kodim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Mohammad Iswan Nusi, dan Kajari Sidoarjo, Setiawan Budi Cahyono.

Saat itu, mereka diketahui melakukan sidak ke rumah sakit umum Sidoarjo dan rumah sakit rujukan lain. Di sana, mereka mendapatkan fakta bahwa ada pasien positif Covid-19 yang tidak dirawat tetapi dilaporkan ke Dinas Kesehatan sedang melakukan perawatan.

Kombes Pol Sumardji meminta data jumlah pasien Covid-19 yang sebenarnya kepada dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan.

Lantaran ada pasien yang sudah meninggal tetapi masih tercatat di data Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo.

Selain itu, pasien positif Covid-19 yang tidak dilakukan perawatan, namun terdata sebagai pasien yang dirawat di rumah sakit.

Setiap hari penambahan pasien cukup banyak ternyata pasien dari luar daerah dan dimasukkan sebagai data pasien Covid-19 Sidoarjo, sehingga dari situlah, Sidoarjo tak bisa beranjak dari zona oranye. (yus)