JATIMPOS CO/KOTA MOJOKERTO - Memperingati Tahun Baru Islam 1443 H, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar Mojokerto Berdzikir dan Bersholawat, dikuti Ketum PBNU KH Said Agil Siroj secara daring, di Ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat, Kamis (13/8/21).
Dzikir dan sholawat secara daring, selain diikuti Ketum PBNU, juga diikuti oleh muslim- muslimat, perwakilan di 3 kantor kecamatan, 5 masjid, kantor PCNU dan kantor Baznas serta tayang secara live streaming di Channel Youtube Gema Media.
Pada kesempatan tersebut, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, merebaknya wabah covid-19 memberikan banyak pelajaran kepada kita semua. Tidak hanya mengajarkan arti penting menjaga kebersihan dan higienitas, namun lebih dari itu juga mengingatkan kita semua tentang arti penting kebersamaan, berharganya gotong royong, dan mulianya sikap sabar dan ikhlas.
“Pandemi Covid 19 ini, kita diajarkan menjaga kebersihan dan higienitas serta tetap kedepankan kebersamaan dan gotong royong,” ucapnya.
Ning Ita panggilan akrab Walikota, menambahkan Melalui majelis ini, kami mengajak warga Nahdiyin, dan seluruh warga Kota Mojokerto untuk berdzikir dan bersholawat bersama Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj, para alim ulama dan tokoh agama di Kota Mojokerto.
“Sejenak menundukkan hati, merendahkan jiwa, untuk mengetuk pintu langit, berdzikir, dan bersholawat agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa dan kekhilafan dan agar segera dibebaskan dari segala bencana, utamanya Covid-19,” imbuhnya.
Wali kota perempuan pertama ini juga menyampaikan bahwa dampak PPKM tidak ringan bagi masyarakat. Untuk itu, ia berharap kerja sama seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi seluruh peraturan selama pelaksanaan PPKM. Dan, tetap disiplin protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas) secara ketat. Serta, memenuhi undangan untuk vaksinasi.
“Kami harap Masyarakat patuhi aturan PPKM yang diterapkan pemerintah serta disiplin Protokol kesehatan ,agar Pandemi Covid cepat berakhir,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH Said Agil Siroj, dalam tausiah yang disampaikan secara virtual mengatakan bahwa Covid-19 adalah wabah yang bisa menimpa semua orang tanpa pandang bulu. Dan untuk menghadapi wabah ini diperlukan tidak hanya ikhtiar lahir tetapi juga ikhtiar batin.” Pandemi Covid perlu dihadapi dengan ikhtiar lahir dan ikhtiar batin. (din)