JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Keberadaan RSUD Sidoarjo Barat sudah sejak lama sangat dinanti oleh masyarakat, dan bakal terwujud. Pasalnya pembangunan RSUD tersebut terus dikebut.
Subandi, Wakil Bupati Sidoarjo berjanji akan terus monitoring proyek pembangunan ini hingga selesai akhir Desember 2021 nanti.
RSUD Sibar yang berada di wilayah Kelurahan Tambak Kemerakan Krian tersebut, saat ini sangat digadang-gadang keberadaannya khususnya bagi masyarakat wilayah Kecamatan Krian, Wonoayu, Prambon, Balongbendo, dan Tarik, Kamis (26/8/2021).
Disamping itu Subandi juga menuturkan, bahwa waktu pekerjaan ini sangat mepet, sementara bulan depan sudah memasuki September, memasuki fase kritis untuk pekerjaan proyek ini.
“Saya harus sering mengawasi atau setidaknya mendapat laporan hasil yang sudah diselesaikan, tahap demi tahap, agar progresnya jelas,” ungkap Subandi bersama Komisi C DPRD Sidoarjo.
Dari hasil Sidak tersebut, Wabup Subandi merasa senang melihat progres dalam 1,5 bulan proyek dikerjakan. Sudah selesai 16% dari target time line yang dicanangkan sebesar 15%.
“Progresnya cukup cepat dan mudah-mudahan kontraktor dapat mempertahankan kecepatan bekerja tanpa harus mengorbankan kualitas pekerjaan,” terangnya.
Diwaktu yang sama, Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Suyarno, mewanti-wanti agar kualitas proyek dijaga sesuai speknya. Komisi C akan terus hadir di lokasi proyek untuk memastikan apakah presentase pekerjaannya sudah sesuai time line. “Hasilnya sudah mencapai sekitar 16% atau melebihi time line,” tegas Suyarno.
Ia juga meminta agar kualitas pekerjaan dijaga sampai proyek ini selesai Desember 2021. Sampai saat ini Komisi C belum mendengar keluhan dari PPKom tentang pekerjaan proyek ini. Pekerjaan RSUD Sibar ini sudah memasuki pengecoran lantai 3. Dan bulan ini diselesaikan top up di ruang IGD.
“Namun ada bidang lain berlantai 4 yang ada disebelah barat bangunan induk, sudah menuntaskan pekerjaan cor lantai dasar dengan kedalaman 20 meter,” katanya.
Sedangkan M Nizar, anggota komisi C meminta agar 10 Bangli yang sudah ditertibkan itu tidak diberi kompensasi apapun. Ia sudah menyelesaikan perundingan pemilik Bangli yang kena bongkar dengan kesepakatan tanpa pemberian apapun.
“Kalau pemilik Bangli diberi kompensasi akan menimbulkan persepsi buruk dalam penggusuran Bangli di tempat lain,” pungkasnya. (zal)