JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO – Guna mengisi kekosongan jabatan dan penataan sumberdaya pada aparatur Pemkab Mojokerto, sebanyak 78 orang Pejabat Administrator dan Pengawas di Pemerintah Kabupaten Mojokerto dilantik oleh Bupati Mojokerto Hj Ikfina Fahmawati di Pendapa Graha Majatama, Jumat (22/10) sore.

Dari 78 orang  yang ikut dilantik Bupati Mojokerto terdapat 8 orang camat. Mereka adalah Mujiono sebagai Camat Trowulan, Try Raharjo Murdianto Camat Ngoro, Mokhammad Riduwan Camat Mojosari, Nuryadi Camat Kutorejo, Madya Andriyanto Camat Jetis, Harfendy Setiyapraja Camat Jatirejo, Endro Wahyono Camat Gondang, Mohammad Taufiqurrohman Camat Gedeg, dan Akhmad Samsul Bakri sebagai Camat Dlanggu. 

Penandatanganan berita acara sumpah jabatan, dilakukan kepada dua orang perwakilan. Yaitu Suhartono dari jabatan lama Sekretaris DPMD dengan jabatan baru Kabag Perekonomian Sekretaris Daerah, dan Yulius Bachtiar Kasi Pembangunan dengan jabatan baru Sekretaris Kecamatan Mojosari.

Bupati Ikfina kepada awak media mengatakan bahwa pelantikan kali ini dilaksanakan untuk mengisi kekosongan jabatan yang ada. Penilaian dilakukan oleh tim penilai kinerja ASN, dengan semua tahapan sesuai undang-undang. Hal ini untuk mencapai proses birokrasi bersih dan akuntabel. Para pejabat yang dilantik, juga dinilai telah memenuhi standar kompetensi, kinerja dan latar belakang pendidikan.  

"Kita pasti melihat kompetensi, kinerja dan latar belakang. Contohnya jabatan camat. Kalau tidak punya latar belakang kepemerintahan, itu tidak boleh. Karena merupakan aturan baru di 2021. Kalau dulu boleh, namun harus diklat kepamongprajaan. Tapi sekarang, itu tidak bisa. Jadi kita betul-betul berpedoman pada ketentuan perundang-undangan," tegas bupati.  

Urgensi untuk segera memenuhi kekosongan jabatan, secara tegas dimaksudkan untuk menjalankan penataan dan penyederahanaan organisasi. Ke depannya juga, Pemerintah Kabupaten Mojokerto segera menyiapkan suatu sistem penataan jabatan bernama talent tool untuk menganalisa secara cepat dan tepat, terkait posisi jabatan.  

"Pengisian jabatan ini sangat urgen. Karena kalau di Plt kan, bisa kurang optimal. Kita pun dibatasi waktu penataan organisasi (penyederhanaan). Nah, penataan ini bisa jalan kalau jabatan terisi. Kita nantinya juga akan menyiapkan satu sistem, namanya talent tool. Jadi, dalam sistem akan muncul jabatan-jabatan sesuai penilaian. Ada semua laporan kinerjanya,  targetnya, kepangkatannya, kompetensi dan indikator-indikatornya. Sehingga, kalau ada jabatan kosong atau ada yang pensiun, akan langsung muncul nama-nama terbaik yang berkompeten untuk mengisi. Sesuatu akan adil, kalau ada sistemnya, kita akan lakukan itu," tambah bupati. (din)