JATIMPOS.CO/LAMONGAN – Universitas Islam Lamongan (Unisla) mendukung penuh program koin digital Muktamar untuk mensukseskan pelaksanaan Muktamar NU ke-34 di Lampung pada 23 hingga 25 Desember mendatang.

Bentuk dukungan dari Unisla dibuktikan dengan penyerahan donasi infak sebesar Rp 103 juta yang berasal dari seluruh civitas akademika, dosen, karyawan dan mahasiswa Unisla serta Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri Lamongan.

Penyerahan Koin Muktamar secara simbolis dilakukan oleh Rektor Unisla Bambang Eko Muljono yang disaksikan perwakilan civitas akademika, dosen, karyawan, mahasiswa dan YPPTI Sunan Giri Lamongan melalui virtual bersamaan acara Haul Muassis Unisla ke-8 di Masjid Muhadlaratul Akfar Unisla, Kamis (09/12/2021). 

“Keikutsertaan seluruh civitas akademika, dosen, karyawan dan mahasiswa Unisla serta YPPTI Sunan Giri Lamongan ini bagian dari ikut memikirkan perjuangan NU dalam mewujudkan Islam Rahmatalil Alamin dan NKRI harga mati,” ujar Bambang usai acara penyerahan koin Muktamar.

Bambang menjelaskan pengumpulan koin Muktamar dari Unisla karena adanya spirit yang telah terbangun dalam diri dosen maupun mahasiswa. Karena, menurutnya, mahasiswa Unisla sampai semester 3 akan menerima mata kuliah ke-Aswajaan Annahdliyah.  

“Jadi mendengar kabar adanya Koin Muktamar tersebut, rasa memiliki para mahasiswa ini cukup tinggi. Kalau tidak ikut merasa memiliki dan merasa ikut bertanggung jawab terhadap Islam Rahmatalil Alamin dan NKRI harga mati tidak mungkin akan terkumpul sebesar itu,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Rektor I Unisla Zulkifli Lubis, pihaknya melaporkan, bahwa Koin Infak untuk Muktamar ke-34 dari Unisla dan YPPTI Sunan Giri Lamongan telah dikirimkan ke rekening Bank Mandiri atas nama PBNU.

“Selain civitas akademika, dosen, karyawan dan mahasiswa. Unisla juga ada perkumpulan dosen yang dikoordinasi fakultas masing-masing. Infak yang terkumpul mencapai 65 juta. Kemudian sisanya oleh yayasan sebanyak Rp. 35 juta lebih,” ujar Zulkifli. 

Zulkifli menilai antusias civitas akademika, dosen, karyawan dan mahasiswa Unisla serta Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri Lamongan untuk memberikan sumbangsih pada Muktamar ke-34 bukanlah euphoria.

“Begitu ada kabar Koin Muktamar NU semua langsung merespon. Padahal para mahasiswa itu mengumpulkannya tidak banyak, kisaran Rp. 500 sampai dengan Rp. 5 ribuan tapi setiap hari. Buktinya Unisla bisa menyumbang sebesar Rp. 103 juta dan menjadi pelopor Perguruan Tinggi NU se-Indonesia dengan nilai-nilai dasar Aswaja Anahdliyah,” kata Zulkifli.

Sementara itu secara virtual, Wakil Ketua LPTNU Muhammad Afifi menyebutkan, Koin Muktamar NU dari Unisla tersebut tercatat merupakan partisipasi terbesar diantara Perguruan Tinggi NU.

“Ini pertama kalinya dan Unisla bisa menjadi pelopor dari PT NU se-Indonesia dalam memberikan sumbangsih acara Muktamar NU. Semoga Unisla selalu mendapatkan kebaikan dan keberkahan,” kata Afifi. (bis)