JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan melalui Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan terus berupaya dalam pencegahan stunting yang masih terjadi di masyarakat. 

Salah satu upaya terbaru untuk menangani stunting, TP PKK Kabupaten Lamongan telah melakukan pencanangan program Jum’at Gembira (Gerakan Minum Tablet Tambah Darah) pada pilot project pelaksanaan gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana peduli stunting di Balai Desa Deket Kulon Kecamatan Deket. Jum'at (17/12/2021). 

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi dari TP PKK pusat. Pilot project yang menjadi fokus di Lamongan terdapat 5 desa di 5 kecamatan, yang salah satunya yakni Desa Deket Kulon, dengan penambahan fokus utama yaitu Peduli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), masyarakat menuju PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan peduli lingkungan. 

Hal tersebut dijelaskan Anis, ditujukan agar dalam pelaksanaan penanganan stunting di Kabupaten Lamongan bisa lebih maksimal.

“Kami menghimbau kegiatan pilot project ini dapat berjalan dengan baik dengan dukungan semua pihak. Peran serta kader PKK juga tidak boleh diabaikan, jika kader tidak aktif maka akan berdampak pada tidak adanya peningkatan kesejahteraan keluarga. Ini secara langsung akan berpengaruh terhadap keberhasilan program PKK, khususnya dalam mensukseskan program penanganan stunting,” tutur Bu Anis Yes.

Menurut Bu Anis Yes, program Jum'at Gembira (Gerakan Minum Tablet Tambah Darah) merupakan upaya pencegahan stunting pada calon ibu, yakni untuk remaja wanita dengan usia produktif. 

“Tablet tambah darah ini disarankan dikonsumsi seminggu sekali dan konsisten, artinya jangan sampai bolong-bolong, agar hasilnya lebih efektif dan tubuh lebih prima,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi biasa disapa Pak Yes selain meresmikan desa pilot project dan Jum’at Gembira, juga mengungkapkan bahwa tantangan stunting ini merupakan tanggungjawab dan tugas bersama agar dapat diminimalisir hingga Lamongan menjadi zero stunting.

“Ini tanggungjawab kita bersama, bukan hanya Dinas Kesehatan atau TP PKK, tapi kolaborasi, termasuk tanggungjawab masyarakat dan anak-anak ini. Karena ini menjadi pilot project, konsekuensinya desa harus siap, memiliki konsep yang jelas. Jangan sampai Jum’at ini dilaksanakan Gembira, terus jum’at depan tidak ada lagi. Gembira ini sebagai salah satu bagian untuk upaya pencegahan dan penurunan stunting. Kita harapkan untuk zero stunting, mudah-mudahan ini berhasil,” harap Pak Yes.

Sementara itu, Kepala Desa Deket Kulon Abdul Hamid menegaskan, jika Pemdes bersama seluruh elemen termasuk jajaran TP PKK hingga Kades posyandu Desa Deket Kulon komitmen untuk bisa menurunkan bahkan mencegah angka stunting di Desa Deket Kulon. 

"Alhamdulillah kita bersama-sama komitmen untuk menjadikan Desa Deket Kulon bisa bebas dari stunting, salah satu upaya kita adakan kegiatan sosialisasi posyandu remaja putri," ucap Kades Deket Kulon.

Dengan kegiatan posyandu remaja putri ini, pihaknya berharap bisa memberikan sosialisasi tentang arti pentingnya kesehatan, termasuk upaya untuk mencegah terjadinya stunting.

"Karena mereka sebagai generasi atau cikal bakal menjadi ibu, sehingga diharapkan memahami masalah stunting termasuk masalah pada pertumbuhan anak yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi," jelas Kades Deket Kulon Abdul Hamid. (bis)