JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Rangkaian kegiatan deklarasi Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, sebagai Desa Bersinar, Tim BNNP Jatim gelar pelatihan pengembangan Softkill SMKN 1 Pungging, di Dapur Anggrek Pungging Kabupaten Mojokerto, Selasa (7/6/2022) pagi.

Acara yang diikuti puluhan peserta terdiri dari Kepala Sekolah, Wakasek, perwakilan guru dan komite Sekolah dari SMKN 1 Pungging  mendatangkan  tiga orang narasumber. Salah satu narasumber berasal dari mantan pegawai BNNP Jatim bidang pencegahan dan Penindakan, AKBP (Purn) Diah Damayati, SH., MM.

Mengawali sambutannya, AKBP (Purn) Diah Damayati, SH., MM, memutarkan cuplikan berita seputar peredaran Narkoba di Kota Malang, otak perilaku peredarnya pakai kurir anak yang masih di bawah umur. “Sangat miris, anak di bawah umur sudah diperalat bandar Narkoba sebagai kurir,” terangnya.

Diah Damayati mengingatkan pesan Presiden Soekarno, beri kami 10 pemuda akan guncang dunia, tetapi kalau saat ini 10 pemuda terlibat penyalahgunaan Narkoba, gimana bisa mengguncang dunia. ”Tahun 2045 kita masuki Indonesia Emas, kalau generasinya terpengaruh Narkoba, bagaimana? Lalu siapa Presidennya, masak presidennya harus impor,?“ ujarnya.

Lanjut diterangkan, untuk pencegahan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan sekolah butuh partisipasi dan bersinergi semua pihak, kepala sekolah, wakasek, guru, komite, satpam, penjaga sekolah, bahkan penjual makanan (kantin) pemerhati pendidikan, dan Dinas Pendidikan.

”Sekolah garda terdepan setelah ketahanan keluarga ,menyelamatkan bangsa, anak anak yang mulai Sekolah SD/SMP/SMK /Perguruan Tinggi, karena mereka calon pemimpin bangsa. Pendidikan dan pengajaran yang baik menghasilkan generasi bangsa baik,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Kasek SMKN 1 Punging Muharto, S.Pd., MM,  meminta tanggapan dan penanganan terutama pengawasan dari narasumber, terkait siswa yang terpengaruh Narkoba dan  kembali bersekolah.

”Kelemahan kami mengawasi siswa yang sudah pernah terpengaruh Narkoba hanya 8 jam, ketika mengikuti pelajaran di Sekolah, selebihnya tidak tahu, aktifitas anak sepulang Sekolah. Itu konsep seperti apa yang efektif pengawasan anak tersebut, agar tidak terjerumus lagi Narkoba,” ucap Muharto.

Menjawab pertanyaan Kasek Muharto, narasumber Diah Damayati memberikan konsepnya, yang paling penting mindset (pola pikir) anak didik yang terpengaruh Narkoba, jangan dikeluarkan dari sekolah, karena alasan, mempertahankan citra sekolah agar tahun depan tetap jadi peminat calon siswa.

Kalau siswa dikeluarkan dan pindah Sekolah swasta, apalagi kurikulumnya yang kurang bersaing dengan negeri, khawatir anak tersebut bisa jadi kurir, pemakai bahkan pengedar.

“Konsep dari saya, itu orang tua harus terbuka, koordinasi dengan wali kelas, guru BK, guru agama, untuk mengetahui perkembangan siswa agar tidak terjerumus penyalahgunaan Narkoba. Selain itu,pencegahan dengan cara kumpulkan wali murid serta siswanya,  dan untuk yang memberi nasihat adalah guru BK,” jawabnya.

Usai sesi tanya jawab acara dilanjutkan dengan ramah tamah, narasumber, Tim BNNP Jatim dan Keluarga besar SMKN 1 Pungging. (din)