JATIMPOS.CO/MOJOKERTO - Polemik atas berdirinya Monumen Garuda Pancasila dengan model kepala menghadap lurus kedepan, tidak menoleh ke kanan seperti lambang negara, yang dibangun oleh KH Agung Bimo Agus Sunarno, pendiri Ponpes Segoro Agung  Trowulan. Akhirnya oleh penggagas diperbaiki disesuaikan dengan bentuk lambang negara Indonesia.

Polemik Monumen Garuda Pancasila sempat ramai di sosmed maupun pemberitaan, masyarakat baru tahu kalau bentuk bangunan monumen Garuda Pancasila tidak sesuai dengan lambang negara, setelah diresmikan oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan dihadiri tokoh masyarakat, Jumat kemarin.

Sehari setelah diresmikan, akhirnya Monumen Garuda Pancasila ditutup dengan kain, dan langsung dilakukan pembenahan.

Kini bangunan monumen Garuda Pancasila berdiri kokoh di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, dan dibuka kembali oleh Yai Bimo, panggilan akrab pendiri Ponpes Segoro Agung Trowulan, dihadiri Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, serta mantan Bupati Mojokerto Pungkasiadi,  SH, Jumat (23/9/2022).

KH Agung Bimo Agus Sunarno kepada jatimpos.co mengungkapkan pembangunan Monumen Garuda Pancasila Trowulan yang kepalanya menghadap kedepan, sebenarnya tidak ada unsur kesengajaan. Pihaknya tidak ada niatan mencederai atau mengubah lambang negara. Namun ia berkeinginan untuk mengangkat sebuah sejarah, yakni lahirnya nilai pancasila dari tanah Majapahit.

“Perbaikan telah selesai, hari ini dibuka, masyarakat umum bisa melihat dengan jelas. Masyarakat Indonesia, khususnya yang akan berziarah ke makam Syech Jumadil kubro Trowulan, akan mengetahui Monumen Garuda Pancasila ini,” terangnya.

Lanjut dikatakan, KH Agung Bimo Agus Sunarno, tak hanya membangun sebuah monumen Garuda Pancasila. Namun, tujuannya memvisualisasikan nilai-nilai Pancasila untuk menggugah semangat nasionalisme masyarakat.

"Monumen Garuda Pancasila bukan hanya sebuah bentuk bangunan, namun sebuah nilai sejarah akan lahirnya sebuah bangsa besar, dan Trowulan ini merupakan daerah yang keramat, dan merupakan pusat kerajaan Majapahit," ungkap Kiai Bimo.

Kiai Bimo, pemilik Ponpes Segoro Agung Trowulan yang didirikan pada tahun 2014 ini, hanya ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. "Ini adalah bentuk cinta kasih kami kepada negara," tandasnya.

Perlu diketahui, Kerajaan Majapahit ini dalam sumpah amukti palapa ingin menyatukan Nusantara. Dan memang kejayaan Kerajaan Majapahit waktu itu terkenal diakui bangsa lain.

“Wilayah Kerajaan yang berpusat di Mojokerto, Jawa Timur ini didirikan oleh Raden Wijaya, bahkan wilayah Malaysia, Thailand, Myanmar dulu konon masuk Majapahit,“ ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak menyampaikan Trowulan bukan hanya sebuah kecamatan di Mojokerto namun ada sebuah nilai sejarah yang luar biasa. Baginya, Majapahit tidak hanya sebuah Negara Besar, namun dari Trowulan inilah berdiri gagah kerajaan yang menyatukan Nusantara.

"Disini (Trowulan) adalah sebuah tempat yang pernah lahir sebuah negara besar, yakni Majapahit yang mempersatukan Nusantara," ungkap Politisi Golkar ini.

Menurutnya,  sampai saat ini belum ada tetenger (petanda) monumen yang mengingat akan sebauh nilai kebesaran kerajaan Majapahit.

"Kita mencoba mereview kembali perjalanan sejarah kebangsaan yang dimulai Majapahit. Bagaimanan Majapahit menjadi kunci utama bersatunya sebuah negara," ucapnya.

Pria berdarah batak ini mengapresiasi apa yang dilakukan KH Agung Bimo Agus Sunarno dengan membangun monumen Garuda Pancasila.  Menurutnya, membangun monumen mengingatkan Indonesia akan sebuah nilai kebangsaan yang menggugah semangat patriotisme.

"Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Kiai Bimo, ini hal positif yang perlu didukung bersama. Karena sebuah Monumen akan mengingatkan dan menggugah semangat nasionalisme kita," terangnya.

Walaupun sempat mengalami kontroversi dalam pembangunan monumen Garuda Pancasila ini. Namun langkah cepat untuk memperbaiki kepala Garuda sehingga menghadap ke sebelah kanan.

"Saat ini kan sudah menghadap ke sebelah kanan. Namun yang perlu kita angkat adalah semangat beliau untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara," tandasnya. (din)