JATIMPOS.CO/TULUNGAGUNG - Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan pengenalan prosedur pertolongan pertama pada kasus kegawat daruratan medis, keluarga besar tenaga kesehatan dr. RS Iskak Tulungagung terus aktif melakukan kegiatan pra-hospitalia.
Salah satunya yang terbaru adalah sosialisasi deteksi dini penyakit jantung bawaan, kepada puluhan bidan se-Kabupaten Bandung yang di gelar pada beberapa hari lalu Rabu (28/9/22).
Totalitas dr. RS Iskak dalam membantu pemerintah daerah mengedukasi kesehatan masyarakat dapat dilihat dari tenaga ahli kesehatan yang dibawakan oleh Dokter Pri.
Mulai dari perawat senior, bidan, hingga dokter anak yang saat itu diwakili oleh Dr. Herlin Kristanti, Sp.A.
Kegiatan yang juga dihadiri puluhan pemuka agama, tokoh masyarakat dan jajaran forkopimcam Bandung ini semakin meriah saat sosialisasi membahas penyakit bawaan pada anak.
Menurut Dokter Pri, rumah sakit memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang sama, terutama dalam membantu dinas kesehatan menurunkan angka kematian anak, terutama akibat penyakit jantung bawaan yang terlambat terdeteksi dini.
“Hal ini kami lakukan agar masyarakat lebih mengetahui kondisi kesehatannya,” ujar Dokter Pri yang kini semakin akrab disapa Pak Dokter, Selasa (4/10/2022).
Pihaknya berulang kali mengingatkan, meski tergolong jarang, penyakit jantung bawaan tetap harus diwaspadai.
Bahkan jika terdeteksi lebih awal, akan membantu kualitas hidup pasien lebih lama.
Pak Dokter Pri tidak lupa berpesan kepada bidan desa untuk proaktif mendidik dan membantu ibu hamil membiasakan pola hidup sehat dan makan makanan bergizi seimbang.
Selain itu, konsumsi suplemen tak kalah penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin.
“Jika dilakukan pemeriksaan janin secara rutin (ke dokter), maka ibu akan mengetahui kondisi janin. Jika ada penyakit tertentu, bisa segera diobati,” ujarnya.
Menambahkan, Ia juga menghimbau kepada seluruh pasangan suami istri (pasutri) yang ingin melakukan program kehamilan untuk rutin memeriksakan kesehatannya secara rutin.
Hal ini berguna untuk mengantisipasi terjadinya kehamilan bermasalah di kemudian hari.
“Kalau mau rutin cek, nanti tahu penyakitnya apa, sebelum hamil bisa diobati dulu penyakitnya,” ujarnya.
Selain menggelar sosialisasi deteksi penyakit jantung bawaan, dr. RS Iskak juga mengadakan sosialisasi terkait pelayanan gawat darurat terpadu atau Public Safety Center (PSC 119).
Para peserta juga dipandu bagaimana langkah dan pengoperasian layanan psc 119, jika terjadi kondisi darurat. Baik kedaruratan medis maupun non medis. (san)