JATIMPOS.CO/JOMBANG - Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian mengadakan kegiatan pembinaan budidaya tanaman tembakau yang baik di Hotel Green Red, Senin (17/10/2022).

Kegiatan itu diikuti oleh petani tembakau di utara Brantas yakni Kecamatan Ploso, Kabuh, Plandaan, Kudu dan Ngusikan.

Kepala Dinas Pertanian, M Rony mengatakan, bahwa tanaman tembakau merupakan potensi ekonomi pedesaan dan menempati posisi penting strategis dalam pembangunan nasional.

"Selain itu petani tembakau merupakan sumberdaya manusia yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi, khususnya di sektor pertanian," papar Rony.

Masih kata Rony, keberadaan tembakau harus memperoleh perhatian yang cukup agar mereka dapat berkembang.

"Kabupaten Jombang selain memiliki potensi produksi tanaman pangan, komoditas perkebunan merupakan komoditas potensial yang layak dikembangkan di Kabupaten Jombang," imbuh Rony.

Ia mencontohkan, halnya komoditas tembakau, Kabupaten Jombang merupakan penghasil tembakau.

"Maka dari itu kegiatan peningkatan produksi tembakau didukung sepenuhnya oleh sumberdana dari APBD dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau,'' urainya.

Adapun kegiatan yang didanai DBHCHT itu, dipilih dan diprioritaskan untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya petani. Selain itu, juga kegiatan pembinaan lingkungan sosial secara umum.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 215 Tahun 2021 ada lima koridor kegiatan-kegiatan yang bisa didanai dengan DBHCHT.

"Yakni, kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai, dan/atau pemberantasan barang kena cukai ilegal," ujarnya.

Sesuai perintah Permenkeu itu pula, masing-masing kepala daerah berkewajiban untuk menggerakkan dan mendorong kegiatan dari sumber dana tersebut.

Ia pun menjelaskan, bahwa per 30 September Tahun 2022 Diperoleh Capaian Produksi Tanaman Tembakau Sebesar 34.036,2 Ton Dengan Luas Tanam Sebesar 5.157 Ha.

Dengan catatan, masih ada sekitar 1.751,13 areal tanaman tembakau yang belum panen dan kami estimasikan panen terakhir bulan November. Rata-rata produktifitas daun basah sebesar 10, 06 ton/ha.

"Mengingat potensi produksi dan produktivitas tanaman tembakau yang besar maka ada menjadikan peluang kita khususnya petani di Kabupaten Jombang untuk mengembangkan usaha tani tembakau," tambahnya.

Lebih jauh ia menyampaikan, sampai dengan tahun 2020 Dinas Pertanian Kabupaten Jombang telah melepas dua varietas lokal tembakau andalan Kabupaten Jombang, diantaranya Varietas Jinten Pakpie dan Manilo, Varietas Jinten Pakpie 2.

"Bicara sebaran varietas di Kabupaten Jombang juga terdapat varietas Rejeb Tulungagung, beberapa petani mengembangkan varietas ini dikarenakan adanya permintaan pasar," sambungnya

Rony berharap dengan dilepasnya dua varietas di atas, harapan kami agar petani tembakau di Kabupaten Jombang mau mengembangkan budidaya tanaman tembakau.

"Tembakau dengan menggunakan varietas tembakau lokal,"  pungkasnya. (her)