JATIMPOS.CO/JOMBANG - Dinas Sosial Kabupaten Jombang adakan pelatihan kewirausahaan pembuatan keripik tempe bagi keluarga eks ODGJ (Orang Dalam Ganguan Jiwa). 

Kegiatan selama sehari, Selasa  (22/11/2022)  pukul 08.00 WIB sampai selesai bertempat di Balai Desa Brodot, Kecamatan Bandarkedungmulyo, diikuti sebanyak 40 orang keluarga dari eks ODGJ di wilker Puskesmas Bandarkedungmulyo.

Kegiatan di dihadiri Kepala Bidang Rehabilitasi sosial Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Eko Sulistyono, SH, M.Si, Kepala Desa Brodot Fatchan Aschori, Puskesmas Bandarkedungmulyo dan narasumber  Karto Pengusaha Pengadaan makanan kecil/ringan dari Kecamatan Tembelang.

Peserta diberikan pelatihan, pembekalan dan praktik secara langsung.  Selanjutnya mereka juga mendapatkan bahan untuk pembuatan kripik tempe.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Eko Sulistyono, SH, Msi mengatakan, Pemkab Jombang dalam hal ini Dinas Sosial, berkomitmen secara serius melaksanakan program dan kegiatan wirausaha khusunya bagi keluarga eks ODGJ.

“Sebagai bentuk perhatian dan dukungan untuk  mewujudkan pembangunan kewiraushaan bagi keluarga Eks ODGJ. Saat ini kegiatannya masih dalam tahapan eksplorasi. Namun hal tersebut tidak mengurangi komitmen  untuk berkontribusi kepada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat khususnya keluarga eks ODGJ di  Desa Brodot Kecamatan Bandaredungmulyo,” kata Eko kepada Jatimpos Rabu (23/11/2022).

Dikatakan Eko, program pelatihan pembuatan kripik tempe  merupakan hal penting yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Ada beberapa tujuan, di antaranya peserta dapat mengidentifikasi jenis dan macam ragi tempe yang digunakan dalam pembuatan tempe.

Peserta mampu menangani bahan baku ragi tempe dalam pembuatan tempe. Peserta dapat memproduksi/membuat ragi tempe dalam pembuatan tempe, serta peserta dapat memahami dan mengetahui teknis dan manajemen pemasaran kripik tempe.

“Dengan demikian melalui kegiatan yang diikuti sebanyak 40 orang keluarga eks ODGJ ini diharapkan akan muncul para wirausahawan khususnya bagi keluarga Eks ODGJ. Sehingga mampu menciptakan peluang-peluang kerja baru. Menghasilkan produk barang yang kreatif dan inovatif yang memiliki nilai ekonomis dan mampu memberdayakan potensi lokal. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup bagi keluarga eks ODGJ di Desa Brodot,” terang Eko.

Eko menambahkan, pelatihan pembuatan kripik tempe ini Dinas Sosial mengharapkan dapat memberikan dampak positif. Artinya mencari terobosan baru di mana kripik tempe produknya sudah lama tapi ke depannya bisa mandiri untuk keluarga yang tersayang. Intinya keluarga ODGJ bisa membantu perekonomian dan meringankan kebutuhan ekonomi keluarga tersebut. Sementara pesertanya berjumlah 40 orang dari Desa Brodot  dan sekitarnya yang berdomisili di wilayah Kecamatan Bandarkedungmulyo.

“Sementara ini belum memberikan alat-alat, insya Allah tahun depan bisa alokasikan alat-alat  tiap penerima manfaat menerima alat pemotongan kripik tempe. Untuk semetara ini Dinas Sosial hanya memberikan pelatihan, serta bahannya seperti tempe, tepung, dan minyak. Pelatihan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Agar kedepannya lebih paham, dan mergerti. Para peserta ini tidak sendiri, melainkan didampingi para pelatih,'' ungkap Eko.

Salah satu pendamping kader Ibu Yenny  mengatakan, dengan adanya pelatihan ini sangat senang sekali bisa menambah ketrampilan membuat kripik tempe, sehingga bisa membatu ekonomi keluarga.

“Sangat senang adanya pelatihan ini,  sehingga dapat ada tambahan penghasilan,” pungkasnya. (her)