JATIMPOS.CO//TRENGGALEK- Besarnya biaya operasional nelayan untuk menangkap ikan dan harga ikan yang cenderung anjlok ketika musim ikan menjadi problem utama dari para nelayan yang ada di Trenggalek.

Berupaya membantu para nelayan sekaligus untuk meningkatkan PAD disektor perikanan tangkap, Bupati Trenggalek mencoba menjajaki kerjasama dengan Fish On, sebuah Start Up yang bergerak dalam bidang perikanan, Kamis (28/11/2019).

"Kita melakukan penjajakan terkait kerjasama dengan Fish On dan saya rasa ini akan membantu sekali para nelayan, karena mulai dari sisi safety, efisiensi dan harga jual akan terleverage dengan baik. Bahkan Fish On menjamin bahwa tidak ada satupun rantai bisnis yang akan dirugikan. Apakah itu mulai dari nelayannya, pedagang atau yang selama ini menjadi tengkulak, bahkan hal ini akan mendapatkan potensi penghasilan yang cukup besar.

Jadi akan ada win-win solution dan akan kita siapkan sistem lelang online untuk produk-produk perikanan, sehingga sebelum dibongkar di TPI, nelayan yang balik ke daratan sudah tahu harga ikan yang mereka bawa akan dihargai berapa.

Kalau bisa saya target tahun depan, kita tidak pernah mendapatkan retribusi melampaui PAD. Di sektor perikanan menyentuh angka Rp. 500 juta saja tidak pernah, sedangkan tahun depan kita targetkan bisa menyentuh angka miliar.

Jadi Fish On harus bisa diterapkan segera. Kita akan kebut secara paralel dengan menghubungkan dengan para pihak yang terkait, tandasnya.

Nanang Priyo Utomo, Chief Presetatif Fish On Provinsi Jawa Timur menambahkan pada intinya nelayan itu tidak ada untung untungnya karena apa, operasional mereka cukup besar namun tidak tahu dimana tempat ikan itu ada.

Selain itu harga ikan itu melambung tinggi ketika ikan sedikit dan anjlok ketika ikan sedang banyak. Belum lagi permasalahan lain yang dihadapi nelayan seperti biaya pengawetan ikan yang cukup mahal, sehingga hasil tangkapan harus segera dijual meskipun harganya sedang anjlok. Kalau tidak segera di jual justru harga ikan tangkapan semakin anjlok.

Menurut Nanang, Fish On hadir untuk membantu untuk memberikan solusi kepada nelayan. Beberapa aplikasi yang dikembangkan oleh kementrian seperti sonar ikan dan beberapa tekhnologi yang lain kurang efektif. Kalau sonar ikan nelayan masih berlayar tidak tentu arah yang juga menghabiskan solar, sistem lain update data ikan tiga hari sehingga ketika nelayan ke titik lokasi ikan sudah berada pada titik lain, belum lagi ditengah laut signal hilang sehingga tekhnologi ini menjadi sia-sia.

Dalam hal ini Fish On mencoba mengembangkan sistem yang baru dan bekerja sama dengan salah satu operator seluler sehingga sampai dengan jarak 60 km dari bibir laut signal masih ada. Bahkan posisi ikan jenis ini ada dititik mana dan posisi kapal dan kapal jaraknya seberapa dapat dipantau.

Fitur yang disediakan juga termasuk tanda SOS kedaruratan yang bisa memberitahukan posisi kedaruratan dengan sesama nelayan lain yang bisa diteruskan kepada pihak berwajib.

Fish On juga mempunyai produk pengawetan ikan organik yang dipercaya mampu mengawetkan ikan lebih lama dan aman karena ramah lingkungan dan masih banyak yang lainnya.

"Jadi Fish On ini mencoba memberikan bantuan kepada nelayan mulai dari permodalan dan bantuan tekhnologi melaut, sampai dengan bantuan pemasaran hingga tekhnologi pengawetan ikannya," tutur Bambang.

Chief Presentation Fish On ini menjelaskan "diharapkan dengan kehadiran Fish On nelayan tidak mengalami kesulitan lagi untuk melaut karena permodalannya cukup, kemudian punya tekhnologi untuk menemukan ikan secepatnya sehingga ada efisiensi produksi, ada pengawetan ikan yang ramah lingkungan yang murah dan memenuhi standart Kesehatan dan dia dapat memasarkan hasil tangkapannya dengan harga yang terbaik," lanjutnya.

Untuk masalah efisiensi kita sediakan aplikasi, sehingga nelayan ini tidak lagi mencari ikan di laut, namun menangkap ikan, karena sudah tahu secara persis dimana posisi ikannya.

Dari sini maka waktu melautnya menjadi singkat, kebutuhan BBM nya juga semakin hemat, sehingga produksinya itu bisa jadi efisien.

Lalu adanya pengawet ikan organik itu membuat hasil tangkapan nelayan tidak cepat busuk dan dia bisa menjual ikannya dengan harga yang lebih tinggi.

Sedangkan untuk lelang ikan secara online, Bambang menambahkan Fish On akan mengundang perusahaan yang membutuhkan ikan baik yang ada di dalam dan luar negeri untuk bisa mengikuti lelang secara Online, sehingga hasil tangkapan ikan dapat mendapatkan harga yang sesuai standart nasional atau mungkin standart internasional.

Kami dari Fish On memberikan jaminan harga dengan cara menjadi penawar pertama pada lelang tersebut, tandasnya. (ays)