JATIMPOS.CO/KABUPATEN MALANG - Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) yang beralamat di perum persada Bhayangkara No A8 Pagetan Singosari Kabupaten Malang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang terus melakukan upaya penurunan kasus TBC atau Tuberculosis, pernyataan bersama ini dilakukan di Hotel Grand Kanjuruhan, Selasa (20/12/2022).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignani Astoeti.
Hadir pula Ketua Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera Kabupaten Malang, Herdiyana Fatmawati dan Bappeda kabupaten Malang, Liswan Nobiyana Tulee.
Dalam sambutanya Herdiyana Fatmawati Ketua Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera Kabupaten Malang, menyampaikan bahwa TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis.
"TBC atau tuberculosis merupakan penyakit menular penyebabnya adalah kuman Mycobacterium Tuberculosis," urainya.
Ia menambahkan bahwa penyakit ini menular melalui droplet (percikan dahak). Cara penularannya saat penderita TBC batuk, bersin, atau saat berbicara dan lawan bicaranya menghirup udara yang terkontaminasi TBC tersebut.
"Penyakit ini menular secara langsung melalui udara, sumber penularan tuberkulosis berasal dari droplet (percikan dahak) dari orang yang terinfeksi kuman TBC, dan ditularkan saat mereka batuk, bersin, ataupun saat berbicara dan lawan bicaranya menghirup udara yang terkontaminasi dorplet TBC tersebut," jelasnya.
Herdiyana Fatmawati menuturkan bahwa Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera konsen dalam penanggulangan TBC.
“Yang kami lakukan mulai investigasi kontak penderita TBC, pendampingan, hingga pembinaan kader. Agar angka TBC ini dapat terus ditekan lebih rendah,” tuturnya.
Sebagai salah satu organisasi nirlaba atau NGO, pihaknya siap terus berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Malang dalam melakukan penanggulangan penyakit TBC.
Masih di tempat yang sama Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignani Astoeti menjelaskan, bahwa TBC masih menjadi masalah global hingga saat ini sebagai penyakit menular, TBC menjadi pembunuh yang paling mematikan di dunia.
"TBC merupakan masalah global sebagai penyakit menular dan TBC juga menjadi pembunuh yang paling mematikan sehingga harus di lakukan pencegahan serta pengendalian maka dibutuhkan kerjasama berbagai pihak termasuk NGO dan media massa," jelasnya.
Awi menambahkan Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten prioritas dalam program penanggulangan tuberkulosis di Provinsi Jawa Timur.
"Sebagai wilayah prioritas penemuan kasus tuberkulosis di Kabupaten Malang memiliki target SPM penemuan dugaan TBC sebanyak 26.852 terduga,"ungkapnya.
Di tahun 2022 ini Kabupaten Malang telah menemukan 30.473 orang terduga, dan telah melampaui target SPM tahun ini.
"Untuk tahun 2022 ini Kabupaten Malang sebanyak 30.473 orang terduga, yang mana telah melampaui target SPM tahun ini," pungkasnya.
Untuk diketahui, menurut WHO dalam Global Report tahun 2021, saat ini Indonesia berada di peringkat kedua negara dengan kasus tuberkulosis terbesar setelah India dengan estimasi insiden sebesar 824.000 kasus atau 391 per 100.000 penduduk. (yon)