JATIMPOS.CO/TUBAN - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban bersama Yayasan Paramitra Jawa Timur menggelar talkshow dan berbagai lomba pada Puncak Peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2022, di ruang RH Ronggolawe Lantai 3 Setda Tuban, Kamis (29/12).

Kepala Dinkes P2KB Tuban, Bambang Priyo Utomo menyampaikan kegiatan ini memperingati Hari Penglihatan Sedunia yang semestinya dilaksanakan pada Oktober, namun banyaknya agenda sehingga baru bisa dilakukan hari ini.

"Kita gabung dengan talkshow bersama beberapa desa yang menjadi proyek program kesehatan mata di Kabupaten Tuban," ungkapnya.

Bambang mengatakan saat ini di Kabupaten Tuban sudah ada 7 desa yang menjadi pilot project desa penglihatan mata yang tersebar di beberapa kecamatan.

"Programnya banyak, di antaranya pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kacamata gratis, operasi katarak dan banyak lagi lainnya yang sangat bermanfaat di masyarakat," tegas Bambang.

Selama 5 tahun terakhir kerjasama dengan Yayasan Paramitra berbagai kegiatan berjalan lancar. Fokusnya operasi katarak yang menyasar masyarakat kurang mampu yang belum terkaver BPJS Kesehatan, dan biaya ditanggung oleh Paramitra.

Sehingga menurut Bambang pemda beruntung sekali memperoleh program kerjasama dengan Yayasan Paramitra ini.

"Harapannya kedepan kerjasama ini bisa terus berlangsung dan jangan berhenti di sini karena sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," harap Bambang.

Sementara itu, Direktur Yayasan Paramitra Jawa Timur, Asiah Sugianti menambahkan peringatan ini digabung dengan talkshow yang mengangkat tema partisipasi masyarakat.

"Sebab partisipasi masyarakat ketika kuat maka akan menjamin keberlanjutan program," terangnya.

Masih menurut Asiah, selain talkshow juga ada lomba yel-yel kader, lomba edukasi di sekolah, dan lomba inovasi untuk desa sehat mata.

"Kerjasama ini memang lead-nya Dinkes, namun kita juga kerjasama dengan Dinsos, Disdik dan Kemenag," tutur dia.

Sejauh ini Yayasan Paramitra ada dua program yakni program katarak di masyarakat dan program edukasi dan sosialisasi yang menyasar pelajar SMP dan MTs.

"Sejak 2019 sedikitnya 900 bantuan kacamata gratis telah kita berikan kepada masyarakat di Kabupaten Tuban dengan harga kisaran Rp150 ribu hingga Rp 400 ribu," rinci Asiah.

Untuk operasi katarak gratis. Pihaknya mendorong masyarakat yang kurang mampu yang tidak memilik BPJS Kesehatan.

"Untuk Baksos operasi katarak kita link-kan dengan RSNU, RSUD dr R. Koesma dengan jumlah pasien sedikitnya 1.000 orang," imbuhnya.

Ia berpesan kepada masyarakat, jangan takut operasi, karena sudah banyak testimoni. Katarak itu adalah gangguan penglihatan yang cepat bisa disembuhkan.

"Menurut dokter spesialis mata operasi katarak itu hanya sebentar, disedot bagian putih-putihnya hanya sekitar 6 menit," jelasnya.

Namun faktanya masyarakat sering bandel paska operasi katarak tidak menaati aturan. Sebab itulah yang sering menyebabkan infeksi.Padahal harus sering diberi obat tetes biar tidak infeksi. (min)