JATIMPOS.CO/KOTA BATU - Pemerintah Kota Batu terus berupaya menekan angka stunting. Melalui Dinas Kesehatan Kota Batu, posyandu bulanan memberikan intervensi gizi serta nutrisi dan launching program edukasi gizi "isi piringku" dari Kementerian Kesehatan, yang dilaksanakan di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Selasa (7/2/2023).
Pada Posayandu bulanan ini dilakukan pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, serta konsultasi imunisasi sesuai usia balita. Selain itu, melaunching program dari Kementerian Kesehatan bernama "isi piringku" dari protein hewani.
Seperti diketahui, stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
"Posyandu di Desa Tulungrejo saat ini untuk bayi dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan konsultasi imunisasi sesuai usia balita dan pemberian makanan tambahan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batu, Kartika Trisulandari.
"Saat ini Kemenkes melaunching program ‘isi piringku’ protein hewani di usia balita untuk pencegahan stunting, dianjurkan memberikan protein hewani antara lain, ikan, telur dan daging, sehingga balita terbiasa dengan protein hewani tersebut," terang Kartika.
Kartika menyampaikan intervensi gizi terus dilakukan terlebih menginjak Bulan Timbang pada Februari dan Agustus. Tujuan kegiatan ini untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak di tiap-tiap posyandu. Di Kota Batu sendiri terdapat 189 unit posyandu.
Hasil survei status gizi Indonesia (SSGI), diketahui pada 2020 kasus stunting dapat ditekan pada kisaran 14,83 persen. Namun di tahun 2021, angkanya menunjukkan peningkatan menjadi 15 persen.
Untuk angka kasus stunting di Kota Batu dapat ditekan menjadi 14,4 persen pada 2022. Hasil itu didapat dari bulan timbang yang dilakukan Februari 2022.
Kartika berharap semua pihak agar bergerak dan memastikan perubahan pola makan balita juga anak-anak agar dapat mengejar kekurangan pertumbuhan.
“Orang tua yang memiliki balita harus memiliki kesadaran untuk mengunjungi posyandu setiap bulan,” pungkas Kartika. (yon/Adv – Diskominfo Kota Batu)