JATIMPOS.CO/JOMBANG - H. Warsubi salah satu warga Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang konsisten mendampingi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) hingga kini.
Konsisten dan istiqomahnya dalam merangkul dan mengayomi masyarakat kecil yang berjuang mengembangkan UMKM terutama dimasa pandemi Covid-19 membuat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang simpatik.
Hal tersebut lantas menjadi dasar PWI Jombang menobatkan H. Warsubi sebagai 'Tokoh Inspiratif UMKM' PWI Jombang Award 2023 pada puncak resepsi Hari Pers Nasional (HPN) yang diselenggarakan di Halaman Graha Media (PWI Jombang), Kamis (23/2/2023).
Sutono Abdillah Ketua PWI Jombang mengatakan bahwa pemilihan penghargaan PWI Jombang Award 2023 telah melibatkan dewan penilai dari berbagai unsur mulai dari jurnalis, akademisi dan praktisi yang sesuai dengan katagori.
"Berdasarkan hasil penilaian dari tim, H. Warsubi memang pantas dan layak menjadi tokoh inspiratif UMKM. Beliau istiqomah dan konsisten mendampingi UMKM yang ada di Jombang," kata Sutono, Kamis (23/2/2023).
*Sekapur Sirih Tentang Sosok H. Warsubi*
Sementara itu, H. Warsubi mengatakan dirinya sangat terkejut ketika mendapatkan penghargaan dari PWI Jombang. Menurutnya, apa yang ia lakukan selama ini semata hanya untuk membantu dan menyemangati masyarakat dalam berwira usaha.
Lebih lanjut, H. Warsubi menceritakan sedikit perjalanannya dalam dunia wirausaha yang ia tekuni selama ini, yakni mulai tahun 1991 lulus dari D-3 Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian jurusan Perkebunan. Ia mulai belajar berwira usaha kecil-kecilan.
Bahkan usaha itu dimulai dari modal minus, yaitu dengan meminjam uang koperasi Rp. 75.000 yang dikembangkan dengan memulai usaha dari agen pupuk cair organik 'Bagi Tani', Cheild Samsung Astra.
Setelah berjualan pupuk, berjualan bekatul, berjualan menir, berjualan beras, berjualan kacang tanah, pernah juga jadi penebas semangka. Juga pernah berdagang buah Manggis dan Durian. Itu pada tahun 1991-1993.
"Jadi memulai usaha dari Nol betul. Dari usaha mikro. Mulai hutang koperasi untuk modal awal," kata H. Warsubi.
Kemudian di tahun 1997 kondisi sudah mulai agak membaik, sudah katagori pengusaha kecil. Sesudah jualan pupuk, mulai menjadi penebas tebu. "Jadi dari usaha mikro menjadi usaha kecil dan kemudian menjadi usaha menengah," terangnya.
Diketahui, pada saat menjadi usaha menengah, H. Warsubi memiliki UD (Usaha Dagang) Phalosari yang bergerak dalam bidang pemasaran kemitraan Ayam dan juga memotong Ayam.
Kini sudah bisa disejajarkan dengan pengusaha menengah. Ia juga diketahui mempunyai jabatan bagus diberbagai perusahaan seperti PT Phalosari Unggul Jaya sebagai Komisaris, PT Wako Callenge selaku Komisaris, Samsubi Anugerah Jaya Transportasi sebagai Komisaris, PT Multi Farm Indo Jaya sebagai Komisaris, PT Paku Permata Land selaku Komisaris.
Bahkan, total omset dari perusahaan yang ia kelola juga terus meningkat dan berkembang sangat pesat. Seperti PT Phalosari Unggul Jaya setiap tahun sekitar 500 sampai 600 Miliar Rupiah. PT Multi Farm Indo Jaya, investasi sekitar 250 Miliar Rupiah. Total omset dari semua perusahaan 700 sampai 800 Miliar Rupiah dalam 1 tahun.
"Berusaha merupakan Sunnahtulloh yang dipegang. Karena dengan berdagang, bisa saling memberi, saling membantu. Ingin berbagi. Kerja untuk berbagi," tuturnya sebagai motivasi diri saat menekuni usahanya.
Menurutnya, potensi masyarakat di Jombang luar biasa, potensi usaha juga luar biasa, tinggal bagaimana UMKM ini untuk meniti atau berkembang sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Sebab, lanjut H. Warsubi menerangkan sekarang orang jual bakso saja sudah go publik. Ada di rest area, di mana-mana, itu kan awalnya dari kecil. Jadi teman-teman UMKM bisa mestinya. Banyak usaha yang bisa digeluti UMKM.
"Modal utama adalah kejujuran dan keuletan dan keberanian. Modal bukan faktor utama. Ketika kita menjadi orang jujur dan ulet, yakin orang mau membantu kita," pungkasnya. (her)