JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Dalam rangka memperingati hari bela negara ke - 71 tahun 2019, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kabupaten Madiun menggelar sosialisasi integritas bangsa.
Sosialisasi yang mengambil tema ' Peran Pemuda Dalam Bela Negara ' tersebut digelar di Pendopo Desa Klecorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (19/12/2019).
Acara tersebut mendatangkan beberapa narasumber, diantaranya Kapolsek Mejayan, Kompol Pujiyono, Pasi Log Kodim 0803/Madiun, Kapten Inf Santoso dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono yang sekaligus menjabat sebagai Plt Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun.
Sebelum acara sosialisasi tersebut dimulai kegiatan diawali dengan upacara bersama, yang diikuti oleh Muspika Kecamatan Mejayan, Kepala Desa Klecorejo Kecamatan Mejayan, Sekretaris, Kabid dan Kasubbag maupun Kasubbid pada Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, serta para undangan lainnya.
Dalam upacara tersebut juga di laksanakan pembacaan Ikrar Bela Negara yang di ikuti oleh semua peserta upacara.
Plt Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono bersama Muspika Kecamatan Mejayan usai upacara peringatan hari bela negara ke 72
------------------------------
Plt Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono mengatakan, penetapan peristiwa bersejarah sebagai hari bela negara ini merupakan penegasan bahwa bela negara sejak dulu telah memiliki kontek yang sangat luas.
Bela negara tidak hanya dapat dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi segenap aparatur negara, baik sipil, maupun militer, yang tengah berjuang melakukan tugasnya dipelosok tanah air.
" Mereka inilah sesungguhnya sedang melakukan bela negara, merekalah yang telah membuat Republik ini biar tetap eksis untuk hadir melayani rakyatnya, " tegasnya.
Hal ini, menurutnya juga menegaskan bahwa bela negara adalah kerjasama segenap elemen bangsa dan negara bukan hanya pemerintah, apalagi sekedar nomenklatur program instansi atau satuan kerja tertentu saja.
Bela negara adalah wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat, dunia usaha, dunia pendidikan, media, hingga tokoh pemuda, tokoh agama, semua bisa dan wajib ikut serta sesuai dengan bidang profesi masing - masing.
" Oleh karena itu, bangsa kita harus sekuat tenaga mempertahankan makna pembangunan berkelanjutan baik dalam kontek sosial maupun alamiah, " katanya.
Lebih lanjut dia katakan, dalam kontek sosial, kemampuan generasi milenial mengantisipasi kecepatan perubahan. Dunia tidak boleh terlepas dari pondasi budaya, kearifan lokal, dan nilai - nilai luhur bangsa. Dalam kontek alamiah, penghargaan bangsa terhadap kelestarian lingkungan adalah wujud bela negara yang sangat penting.
Kesadaran bela negara harus ditanamkan dalam jiwa dan raga segenap bangsa indonesia sejak dini, antara lain melalui kewajiban mengikuti pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, serta aksi nasional bela negara di berbagai bidang.
" Tapi diperlukan cara cara inovatif serta adaptif dengan perkembangan zaman agar anak anak muda kita mendapatkan ruang untuk mengekpresikan kecintaannya pada tanah air. Merekalah yang akan menahkodai kapal besar Republik Indonesia di masa depan, " ucapnya.
Tugas bela negara tentulah bukan tugas yang ringan seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi.
" Namun saya yakin melalui sinergi antar segenap elemen bangsa indonesia, yang sipil, yang militer, yang menjalankan usaha, yang belajar dan mengajar, yang mewartakan berita, hingga yang menjadi teladan masyarakat kita semua mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, adil dan makmur serta berkepribadian dalam kebudayaan, " tegasnya. (jum).