JATIMPOS.CO/TUBAN - Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menyelenggarakan Upacara Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XI Pola Kemitraan Tahun 2023.
Berlokasi di Hotel Mustika Tuban, pelatihan dibuka langsung oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE, dan dihadiri oleh seluruh kepala OPD dan pejabat eselon 2.
Kepala BKPSDM Kabupaten Tuban Fien Roekmini dalam laporannya mengatakan, PKA diikuti oleh 42 pejabat eselon 3, dan dilaksanakan mulai 17 Juli hingga 4 Oktober 2023. “Secara intensif selama dua minggu ke depan, dilanjutkan dengan pembuatan program, studi lapangan dan lainnya,” ucapnya.
Fien meneruskan, tujuan Pelatihan Kepemimpinan Administrator ini untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja yang akan menjamin terlaksananya akuntabilitas bagi Jabatan Administrator di instansinya masing-masing.
“PKA ini menjadi penting untuk membentuk para pimpinan yang mampu menginisiasi dan adaptif terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Dasar dan Kepemimpinan BPSDM Provinsi Jatim Nawang Ardiani pada kesempatan yang sama menjelaskan, pelatihan ini sangat dibutuhkan untuk mencetak pemimpin yang lincah dan peka terhadap perubahan yang terjadi. Sehingga, akan tercipta inovasi, meskipun dalam kondisi apapun. Ini penting untuk menjawab tantangan global.
“Untuk itu, saya harap peserta mengikuti dengan serius, dan memunculkan ide-ide cemerlang dalam proses ini, dengan eksekusi yang tepat sasaran,” pesan Nawang kepada seluruh peserta.
Ia juga mengingatkan, agar dalam dua minggu ke depan, atasan dari eselon 3 tidak membebani peserta dengan tugas lain, sehingga lebih fokus dalam mengikuti kelas. “Jadi, saya mohon bapak pimpinan tidak mengganggu dulu anak buahnya saat ini, agar mereka fokus,” tukasnya.
Sementara itu, Mas Bupati Lindra menyampaikan pentingnya mengambil, menggali dan mengembangkan, serta mengimplementasikan seluruh ilmu yang didapat di PKA tersebut. Menurutnya, percuma jika ilmu yang didapat tidak diimplementasikan di dalam amanah yang sedang di emban saat ini. Selain itu, juga ditularkan kepada staf, sehingga bisa menciptakan regenerasi di masing-masing instansinya. “Amalan yang tidak putus adalah ilmu. Kepemimpinan seseorang bisa dikatakan berhasil, ketika bisa mencetak generasi penerus.” kata Mas Lindra.
Selain itu, Mas Lindra juga berpesan agar para peserta yang merupakan eselon 3 ini tidak membuat program yang muluk-muluk. Inovasi yang diciptakan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Posisikan kita sebagai masyarakat, sebagai penerima program, maka saya yakin akan tercipta inovasi yang bermanfaat,” ia melanjutkan.
Mas Bupati juga menyinggung soal Hymne Abdi Praja Dharma Satya Nagara Bhakti yang dinyanyikan oleh seluruh peserta dan tamu undangan yang patut untuk diresapi maknanya. Lirik Mengabdi, melindungi dan mengayomi bangsa dan tanah air Indonesia harus diresapi dan dimaknai dengan baik. Mas Lindra mengajak agar seluruh pimpinan baik eselon 2 dan 3 bermanfaat di instansi masing masing.
“Cahaya akan bermakna ditempat yang gelap, jadi mari menjadi cahaya di tempat masing-masing, bersama sama mengembangkan diri, dimanapun kita berada,” pungkasnya.
Mas Lindra berharap, kegiatan ini tidak menjadi seremonial saja, dan bukan hanya karena menyelesaikan aturan, namun bisa dimaknai belajar bersama. (min)