JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) bulan timbang terpadu pada bulan Mei 2024 di Desa Joho, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Selasa (7/5/2024).
Dalam kunjungannya, Pj Bupati Madiun juga memberikan bantuan kepada masyarakat dan meninjau langsung kegiatan bulan timbang di Posyandu Desa Joho tersebut.
Menurut Tontro, angka stunting di Kabupaten Madiun terus mengalami penurunan. Dari sebelumnya stunting di angka 7,3 persen turun menjadi 6,9 persen.
"Tahun ini memang untuk angka stunting kita turun lagi, kita akan terus berusaha dan berupaya terkait penanganan stunting ini, harapannya ya turun lagi dibawahnya 6,9 persen," ungkapnya.
Meskipun telah mengalami penurunan, monev angka stunting di Kabupaten Madiun akan terus dilakukan setiap bulan. Hal ini dilakukan untuk memastikan sejauh mana komitmen setiap desa dalam rangka menjalankan intervensi penurunan angka stunting.
"Monev tetap kita lakukan, untuk tetap menjalankan intervensi penurunan angka stunting, dan ini kan bagian yang menjadikan landasan kita untuk merubah generasi yang akan datang," katanya.
Tontro berharap, di tahun-tahun mendatang penanganan stunting ini tetap menjadi bagian yang menjadikan atensi dari pemerintah daerah. Karena, jika lalai dalam rangka melakukan sosialisasi, pembinaan dan penyuluhan terhadap warga yang stunting, ini bisa manjadi bagian dari faktor penambah angka stunting di kemudian hari.
"Saya berharap monitoring ini adalah bagian dari evaluasi yang terus kita lakukan di tahun 2024 ini," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Agung Tri Widodo menyampaikan, terkait masalah stunting erat kaitannya dengan tingkat kehadiran anak yang ditimbang. Seharusnya tingkat kehadiran anak dalam bulan timbang mencapai lebih dari 95 persen.
Selain itu, untuk memaksimalkan capaian bulan timbang, selain kesadaran dari masyarakat sendiri, petugas Posyandu juga akan melakukan jemput bola, dengan mendatangi rumah-rumah warga. Petugas akan mendatangi anak yang belum ditimbang, kemudian melakukan screening setiap bulan.
"Total yang ada nanti bisa kita maksimalkan kalau tingkat kehadiran anak mencapai 95 persen. Apalagi rutin itu lebih bagus, karena capaian-capaian itu bisa standar semuanya," pungkasnya. (Adv/jum).