JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Gembrungan Sholawat Khotaman Nabi yang merupakan salah satu tradisi sejak zaman Jawa kuno untuk bersholawat dan mencintai Nabi Muhammad SAW hingga kini masih lestari di wilayah Kabupaten Madiun.

Gembrungan merupakan kesenian yang memadukan rebana klasik dengan alat musik tradisional seperti terbang, kentrung, maupun kendang serta alat musik lainnya. Gembrungan biasanya dimainkan pada setiap kegiatan keagamaan.

Hingga kini, Gembrung Sholawat Khotaman Nabi masih mempertahankan eksistensi khazanah musik klasik bernuansa Islami. Lantunan sholawat dengan syair Islam berirama khas Jawa yang kaya nilai dan pesan moral itu pun terus dirawat dan dilestarikan.

Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Madiun. Seperti yang dilakukan RSUD Dolopo yang ikut serta merawat dan melestarikan budaya gembrungan yang sudah ada pada masa zaman Wali Songo.

Di RSUD Dolopo, Sholawat Khotaman Nabi versi Seni Gembrung digelar di Masjid Joglo R. Abdurrahman RSUD Dolopo pada Selasa (18/6/2024) malam.

Dalam kesempatan itu, Direktur RSUD Dolopo, dr. Purnomo Hadi secara resmi menjadi anggota paguyuban Sholawat Khotaman Nabi versi Seni Gembrung di wilayah Kabupaten Madiun.

Pengukuhan anggota pun dihadiri langsung oleh Ketua Majlis Budaya Sholawat Gembrung Al-Basyariah Kabupaten Madiun, Gus Mamak dan Ketua Paguyuban Gembrung Al-Barokah Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Kiai Syamsuri beserta undangan yang hadir.

"Alhamdulilah, kita bisa bersama-sama dengan orang-orang yang memuliakan sholawat di Kabupaten Madiun dengan budaya gembrungnya. Karena dengan banyaknya sholawat yang berkumandang di suatu daerah, Insya Allah daerah itu akan menjadi makmur dan sejahtera," ungkap dr. Purnomo Hadi.

dr. Purnomo Hadi juga mengucapkan terima kasih kepada paguyuban Gembrung Sholawat Khotaman Nabi yang sudah mengangkat dirinya sebagai anggota baru.

"Terima kasih sudah mau mengangkat sebagai anggota baru dan sebagai anak buah, Insya Allah saya akan selalu bareng-bareng dengan beliaunya. Semoga semuanya menjadi kebaikan dan kemaslahatan bagi kita semuanya, tidak terkecuali bagi masyarakat Kabupaten Madiun," ucapnya.

Selain menggelar Sholawat Khotaman Nabi versi Seni Gembrung, di momen hari raya Idula Adha 1445 H/2024 M tahun ini RSUD Dolopo juga melaksanakan kurban dengan 7 ekor sapi. Jumlah hewan kurban itu meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 6 ekor sapi.

"RSUD Dolopo dari tahun ke tahun dengan keihlasan mau berkurban dan semakin bertambah. Kalau tahun kemarin itu 6 ekor sapi, tahun ini menjadi 7 sapi," terangnya.

Menurutnya, hewan kurban itu berasal dari para karyawan RSUD Dolopo. Jika satu sapi diperuntukan 7 orang, maka dengan total 7 sapi tersebut ada sebanyak 49 orang dari karyawan RSUD Dolopo yang berkurban.

"Untuk daging kurbannya nanti akan kita bagikan kepada tetangga, karyawan, pasien, dan juga kolega-kolega kita. Khusus 2 ekor sapi nanti dagingnya akan kita sebarluaskan kepada kaum duafa yang ada di sekitar kawasan RSUD Dolopo," pungkasnya. (jum).