JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Setelah mendapatkan penghargaan sepuluh besar Pembina K3 Terbaik di Jawa Timur, Pemerintah Kota Madiun terus berupaya mendorong seluruh perusahaan di Kota Madiun untuk menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara optimal.
Selain bertujuan untuk menaikkan peringkat pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diperoleh Kota Madiun, K3 ini penting dalam setiap melakukan tugas dalam pekerjaan.
Terbukti dengan menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) selama tahun 2019, terdapat 18 perusahaan di Kota Madiun ini yang berhasil zero accident. Atas capaian itulah, Wali Kota Madiun mendapatkan penghargaan sepuluh besar Pembina K3 Terbaik di Jawa Timur.
" Capaian ini tentunya harus ditingkatkan, dan untuk mewujudkan semua itu butuh peran semua pihak untuk meningkatkan K3, " kata Wali Kota Madiun, Maidi saat menghadiri acara Madiun Safety Forum & Exhibition yang diselenggarakan PT PLN (Persero) di Aston Hotel Madiun, Rabu (5/2/2020).
Menurutnya, kepedulian perusahaan terkait K3 setiap karyawannya harus semakin ditingkatkan. Perusahaan harus aktif dan memahami setiap kebutuhan K3 karyawannya. Teruma indikator dan standar K3 harus dipenuhi secara optimal.
Selain itu, Wali Kota Madiun juga akan terus melakukan pendampingan kepada setiap perusahaan. Harapannya, predikat zero accident terus bertambah. Pihaknya menargetkan ada 35 perusahaan yang bisa zero accident di 2020 ini.
‘’ Forum Madiun Safety dan Exhibition ini sangat penting. Karena kita bisa berbagi pengalaman tentang K3 dari masing-masing perusahaan. Jadi setiap kekurangan bisa saling melengkapi,’’ katanya.
Kepala Disnaker Kota Madiun, Suyoto (Foto Kominfo Kota Madiun).
--------------------------------
Hal ini menurutnya sejalan dengan upaya Dinas Tenaga Kerja dalam pembinaan K3 perusahaan di Kota Madiun. Apalagi, masih banyak perusahaan yang belum menerapkan K3 secara maksimal hingga mendapat penghargaan zero accident.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Madiun, Suyoto mengungkapkan, sejauh ini baru ada 18 perusahaan di Kota Madiun yang telah menerapkan budaya K3 dan mendapatkan penghargaan zero accident. Karena itu pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap perusahaan yang belum menerapkan K3.
“ Ini baru 18 perusahaan. Kalau tahun 2020 ini nanti bisa menambah jadi 25 atau 30 perusahaan, kita bisa naik peringkat dari 8 ke 7 atau 6 se Jatim,” kata Suyoto. (Adv/jum).