JATIMPOS.CO//TULUNGAGUNG – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melalui Puskesmas Ngunut secara rutin melaksanakan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, baik jasmani maupun rohani.

Kegiatan Prolanis diawali dengan senam prolanis yang diikuti oleh sekitar 40 peserta, termasuk dari tingkat desa. Senam ini rutin dilaksanakan setiap Kamis pagi pukul 07.00 di halaman Puskesmas Ngunut, Kabupaten Tulungagung.

Senam prolanis sangat dinantikan oleh para peserta karena bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan menekan risiko penyakit tidak menular. Manfaat senam ini antara lain adalah menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes melitus, serta penyakit jantung.

Prolanis merupakan sistem pelayanan kesehatan dengan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi. Program ini melibatkan peserta dan fasilitas kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi penderita penyakit kronis, guna mencapai kualitas hidup yang optimal serta pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Selain senam, peserta Prolanis juga mendapatkan pemeriksaan rutin dan penyuluhan kesehatan yang diberikan langsung oleh dokter umum Puskesmas Ngunut, Dr. Amrul Chasanah, bersama penanggung jawab Prolanis, Dycka Kusuma Dewi.

Penyuluhan kali ini berfokus pada penyakit hipertensi dan cara mengatasinya. Setelah penyuluhan, dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah puasa setiap satu bulan sekali bagi para peserta.

Salah satu peserta Prolanis mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. Berkumpulnya peserta Prolanis tidak hanya meningkatkan imun tubuh tetapi juga menghilangkan rasa penat, sehingga tubuh menjadi lebih bugar dan rohani tetap sehat.

Kepala Puskesmas Ngunut, Dr. Amrul Chasanah, menegaskan pentingnya kegiatan Prolanis yang dilaksanakan secara rutin. “Setiap peserta Prolanis diharapkan bisa datang untuk kontrol secara rutin setiap bulannya. Kegiatan ini diawali dengan senam, dilanjutkan dengan penyuluhan, dan diakhiri dengan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, serta pemberian terapi,” jelasnya pada Senin (12/7/2024).

Lebih lanjut, Dr. Amrul menjelaskan bahwa setiap peserta Prolanis menjalani pemeriksaan laboratorium lengkap setiap enam bulan sekali melalui kerja sama dengan laboratorium Prodia. Bagi peserta dengan hasil pemeriksaan HbA1c lebih dari 7, pemeriksaan ulang dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Puskesmas Ngunut mengelompokkan peserta Prolanis menjadi dua golongan, yaitu Prolanis hipertensi dan Prolanis diabetes. Dengan jumlah peserta yang cukup banyak, pihaknya berharap semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini secara rutin untuk meminimalkan risiko komplikasi.

“Kami berharap dengan keikutsertaan yang rutin, kita dapat melakukan upaya skrining awal, mendeteksi tekanan darah tinggi atau peningkatan gula darah, sehingga bisa diobati lebih awal agar tidak terjadi komplikasi,” pungkasnya.(San)