JATIMPOS.CO//KOTA KEDIRI - Dinas Perhubungan Kota Kediri menggelar Sosialisasi Uji Emisi Gratis Kendaraan R4/lebih, di depan Taman Makam Pahlawan. Kegiatan tersebut mengacu pada PP No. 22 Tahun 2021 tentang Wajib Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Kamis (26/9/2024) pagi.
Kegiatan tersebut secara khusus bekerjasama dengan Bengkel Auto 2000, melibatkan juga Satlantas Polres Kediri Kota, Denpom, UPTP3 Dishub Provinsi, Jasa Raharja dan Terminal Tamanan Kota Kediri.
Dijelaskan Indra Hadi Purnomo selaku Kabid Management Angkutan Dishub Kota Kediri, kegiatan tersebut sebagai peringatan Hari Perhubungan. Pihaknya mendukung program pemerintah yaitu program langit biru dari pemerintah pusat.
"Jadi kita harus membantu pemerintah pusat dalam hal penekanan polusi udara. Polusi udara ini salah satunya disebabkan karena banyaknya kendaraan yang melintas sehari-hari yang mana itu menyebabkan emisinya mencemari lingkungan," jelasnya.
Dilanjutkan Indra, terkait hasil nanti akan dijelaskan dari Auto 2000. Untuk sanksi, yang jelas sanksi belum ada karena di pemerintah daerah belum ada sanksi terkait kendaraan yang tidak lolos uji emisi.
"Jadi sifatnya kegiatan pada pagi hari ini adalah sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kondisi kendaraan. Kalau kondisi kendaraan itu prima, pemeliharaannya rutin, akan menekan polusi udara yang disebabkan oleh gas buangnya," imbuhnya.
Pihkanya berharap ke depan bisa rutin melaksanakan kegiatan seperti ini, dan menargetkan kurang lebih 50 kendaraan setiap dilaksanakan kegiatan tersebut.
Indra juga menunjukkan contoh kartu hasil uji emisi, ada keterangannya untuk kendaraan bensin dan kendaraan solar (diesel). Pengguna jalan yang mengikuti ini nanti hasilnya akan dicentang, perbedaan antara pertalite dan solar.
Sementara itu, Kepala bengkel Auto 2000 Hasanuddin, Muhammad Muktafi menuturkan, ketika emisi gas pokoknya bagus tentunya akan berpengaruh kepada faktor penghematan bahan bakar dan performa kendaraan itu sendiri.
"Emisi yang sempurna itu menandakan bahwa tingkat pembakaran di mesin kendaraan itu bagus, antara komposisi udara dan bahan bakarnya sempurna maka akan menghasilkan performance yang bagus," tuturnya.
Ketika mesin kendaraan terlalu banyak pembakaran dibanding udaranya, maka gas buangnya akan mengandung banyak karbon sehingga bisa mencemari lingkungan dan tentunya bahan bakarnya akan lebih boros.
Alat yang digunakan dalam uji emisi disebutkan Muktafi dinamakan CO test (Gas Analizer) akan menunjukkan beberapa indikator yang akan muncul dialat test selain kandungan CO nya nanti akan terlihat dengan sendirinya. “Jadi nanti terlihat kategori masuk ambang batas atau tidak,” tutup Muktafi. (Adv-priez)