JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana hidrometeorologi di Lapangan Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Rabu (4/12/2024).

Apel dihadiri Forkopimda Kabupaten Madiun, Kepala OPD, Camat dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dan instansi terkait, termasuk BPBD, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, PMI, PLN, Damkar, Tagana, komunitas, relawan serta seluruh stakeholder penanggulangan bencana hidrometeorologi serta unsur lainnya.

Usai apel, Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis, Forkopimda dan OPD terkait melakukan pengecekan personil dan peralatan penanggulangan bencana, seperti gergaji mesin, perahu, motor trail, mobil serbaguna BPBD, ambulan, mobil pemadam kebakaran hingga alat berat.

Pj Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto mengatakan, apel ini digelar untuk memastikan seluruh elemen dalam Satuan Tugas (Satgas) siap menghadapi kebencanaan yang ada di Kabupaten Madiun.

"Tadi sudah kita cek bersama bahwa peralatan yang ada saya kira itu dalam keadaan ready, artinya sudah bisa dioperasionalkan dengan baik dan personil yang tergabung di dalam satuan tugas masing-masing dalam jumlah yang cukup," jelas Tontro Pahlawanto.

Menurutnya, apel ini digelar juga untuk meningkatkan kesiapan semua pihak dalam menghadapi potensi bencana yang berhubungan dengan perubahan cuaca ekstrem, seperti banjir dan tanah longsor yang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Madiun.

"Pada apel ini kita bersepakat dengan seluruh satgas di dalam kebencanaan hidrometeorologi ini agar terjalin dengan baik kebersamaan antar pemangku kepentingan lintas sektoral untuk melakukan penanggulangan bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Madiun," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Tontro berharap semua unsur dapat bekerjasama secara maksimal, efektif dan efisien dalam menghadapi bencana hidrometeorologi dan fokus pada upaya pencegahan bencana di wilayah Kabupaten Madiun, serta sosialisasi kepada masyarakat secara persuasif dengan melibatkan semua pihak, mulai dari level atas hingga level bawah untuk siap siaga dan waspada sebagai upaya pencegahan bencana.

"Makanya kita harus terus bersiaga dan waspada untuk berupaya mengantisipasi berbagai kemungkinan sedini mungkin. Sehingga peristiwa bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Madiun dapat diminimalisir perluasan dampaknya," pungkasnya. (jum).