JATIMPOS.CO/TUBAN – Satu kata yang tepat menggambarkan perusahaan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama SKK Migas adalah “BERMANFAAT”. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menunjukkan komitmen terhadap lingkungan. Semangat ini tentu dilatarbelakangi ketulusan perjuangan, dedikasi tinggi demi mencapai kedaulatan energi dan kemaslahatan bersama.
Pada titik ini, ragam kegiatan yang berkesan pun tidak luput menjadi perhatian. Adalah Program Pengembangan Masyarakat (PPM). Fokus tentang Economic Development, Education, dan Health. Ketiga program yang sustainability ini pantang diragukan dan telah menumbuhkan public trust. Bagaimana tidak, perusahaan yang cikal bakalnya dimulai pada tahun 1898 hingga berevelosi menjadi satu perusahaan kelas internasional telah memberikan kontribusi besar terhadap negara. Dari skala mikro hingga makro terasa manfaatnya.
Langkah konkrit membuktikan belakangan ini tidak kurang dari satu dekade program pengembangan ekonomi terus menyasar lingkungan di wilayah perusahaan. Data dirilis ExxonMobil Cepu Limited bahwa pada 2021 lalu PPM mendukung penyandang disabilitas menembus keterbatasan. Bersama kelompok difabel, Rumah Disabilitas Bojonegoro (RDB) didirikan guna menumbuhkembangkan kapasitas difabel.
Kelompok difabel sedang mengikuti pelatihan ketrampilan merajut sebagai upaya ExxonMobil Cepu Limited peduli tentang kesetaraan. (Foto instagram Exxonmobil.id)
Sedikitnya 51 difabel dibimbing dan dilatih menjalankan usaha pengolahan tepung singkong. Lebih dari itu Exxonmobil juga memberikan pelatihan tentang keterampilan merajut. Mengasah bakat untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis. Upaya ini wujud komitmen agar saling menguatkan membangun kemandirian.
Selaras dengan program di atas, baru-baru ini program pengembangan masyarakat tercermin di Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Tuban. Yakni mengelola sampah di pasar desa setempat. Pendekatan apik ini bertujuan menghasilkan nilai ekonomi sekaligus memberikan impact pada kesehatan.
Data yang diterima ExxonMobil Cepu Limited bahwa dari aktivitas pasar tersebut produksi sampah perhari tidak kurang dari 10 ton sampah organik dan anorganik. Kondisi ini dibaca sebagai problem yang harus diurai bersama. Melalui kerja kolaborasi perusahaan dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Rengel, maka bergegaslah mengambil tindakan optimal dengan membangun tempat pembuangan sampah (TPS).
Merespon langkah mulia ini, Kepala Desa Rengel, Mundir, mempersiapkan tim. Kini, Desa Rengel mempekerjakan petugas khusus. Sampah dipilah untuk diolah hingga bernilai ekonomi. Edukasi membangun kesadaran warga dan cara pengelolaan sampah pun menjadi konsentrasi perusahaan. Mereka yang terlibat dalam pengolahan sampah mendapat bimbingan hingga pelatihan khusus untuk menjadi barang ekonomis.
Tentu selain memberikan dampak pada lapangan kerja, asuransi kesehatan pun juga disiapkan.
“Kebersihan ini menghasilkan keberkahan. Kami akan terus berupaya agar pengelolaan sampah bisa lebih luas sehingga manfaatnya dirasakan langsung oleh seluruh warga desa,” terang Kades Rengel.
Selanjutnya sisi pendidikan ada program peningkatan kapasitas guru. Melalui Pusat Belajar Guru (PBG) ada 40 judul buku, jurnal pendidikan, serta alat peraga karya pendidik jenjang PAUD/TK, SD, SMP dan SMA/SMK ditampilkan di Aula Gedung Kantor Dinas Pendidikan Tuban, Desember 2022.
Para peserta Pusat Belajar Guru (PBG) mengabadikan moment usai mengikuti serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas bersama Kepala Dinas Pendidikan Abdul Rakhmat (tengah baju putih) di lingkungan dinas pendidikan. (Sumber: Foto JatimPos.co)
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Tuban, Abdul Rakhmat, program PBG diinisiasi oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama SKK Migas sejak tahun 2014. Program tersebut membangkitkan semangat profesi guru untuk menjadi pengajar berkualitas. Guru bermutu akan menghasilkan generasi cerdas.
Atas kegiatan tersebut, Ketua PBG Tuban, Eti Wahyuni mengapresiasi kepercayaan EMCL kepada PBG Tuban dalam melaksanakan semua kegiatan peningkatan kompetensi guru. Dalam enam tahun terakhir PBG Tuban telah melaksanakan lebih dari 600 kegiatan peningkatan kapasitas guru.
"PBG Tuban telah mewujudkan impian untuk mengembangkan kapasitas hingga berhasil menjuarai berbagai lomba mulai tingkat kabupaten hingga nasional bahkan internasional," tutur Eti.
Terkini ada pelatihan robotika pelajar Bojonegoro. Sebanyak 15 siswa sekolah dasar mengikuti robotalk di Jakarta pada Februari 2025 lalu. Program inisiasi ExxonMobil Cepu Limited dipastikan untuk mendukung pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di wilayah operasi Blok Cepu.
Siswa - siswi yang mengikuti robotalk di Jakarta berkesempatan mengabadikan foto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno.
Dalam kesempatannya di Jakarta ke 15 siswa ini ditemui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno. Motivasi dan semangat kepada siswa disampaikan oleh Pratikno.
“Siswa harus mengikuti perkembangan teknologi dan menguasai Bahasa asing. Hal ini merupakan kunci dalam mempersiapkan di dunia kerja,” pesan Pratikno memotivasi.
Lebih dari itu, belakangan ini ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama SKK Migas kembali quick respon kebutuhan masyarakat tentang air bersih. Kepekaan sosial perusahaan ditunjukkan di Dusun Karangnongko, Desa Luwihaji, Kecamatan, Ngraho, Kabupaten Bojonegoro.
Lokasi Dusun Karangnongko yang terpencil menjadi tantangan untuk mewujudkan Program Pengembangan Air Bersih. Tentu tidak ‘Bimsalabim” jadi, perlu kegigihan, kerja keras, dan kolaborasi. Untuk mengawali proyek strategis ini material pembangunan harus diangkut menyeberangi bengawan solo. Gotong royong menjadi kunci utama mewujudkan mimpi.
Singkatnya, program yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited pada 2024 lalu ini akhirnya berhasil. Pengeboran sumur sedalam 60 meter mengunci jawaban kebutuhan air bersih. Dari sumber air ini dapat dinikmati sampai ke pintu rumah 52 kepala keluarga di Dusun Karangnongko.
Keberhasilan penyediaan air bersih ini direspon baik oleh Kepala Desa Luwihaji, Muntohar. Ia mengatakan selama ini pemerintah desa dan warga kesulitan menemukan sumber air bersih. Namun kini impian yang ditunggu bertahun-tahun sudah berada di depan mata. Tentu, kata Muntohar, fasilitas yang disediakan oleh ExxonMobil Cepu Limited harus dirawat dan dijaga agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih dalam jangka panjang.
Perusahaan yang berdiri lebih dari satu abad ini telah menunjukkan jejak kemanfaatannya. Maka sejumlah kegiatan program pengembangan masyarakat di atas hanya satu framing kecil yang tersiar. Selebihnya ada banyak program yang diprakarsai perusahaan ExxonMobil Cepu Limited bersama SKK Migas yang gencar dilakukan. Diantaranya membangun kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga menciptakan zero incident di dalam ruang lingkup kerja. Mendorong bangkitnya UMKM, penanaman ribuan pohon di mangrove. Selain itu mendorong pemerintah daerah dalam mewujudkan visi misi kepala daerah. Kesadaran ini menjadi komitmen ExxonMobil Cepu Limited untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan manusia maupun sarana prasarana.
Capaian ini akhirnya diganjar dengan berbagai penghargaan. Mulai dari empat tahun berturut-turut Penghargaan Subroto di bidang keselamatan dan pemanfaatan gas bumi di sektor minyak dan gas, penghargaan bina mitra UMKM, Penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha, Penghargaan Patra Karya Raksa Tama, Penghargaan CSR dan Desa Berkelanjutan, dan sejumlah penghargaan dari insan pers dan pemerintah daerah. (min)