JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN — Rabu (17/9/2025) sore, langit Kabupaten Madiun masih menyisakan mendung setelah diguyur hujan. Udara lembap menambah nuansa syahdu di Pendopo Muda Graha, tempat Bupati Madiun, Hari Wuryanto, memimpin prosesi pelantikan Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas.

Di dalam pendopo, karpet hitam membentang rapi, bertabur bunga melati putih yang harum lembutnya memenuhi ruangan. Ciri khas ini telah menjadi tradisi dalam setiap pelantikan yang digelar Bupati dan Wakil Bupati Madiun periode 2025–2030, seakan menjadi simbol kesakralan sumpah jabatan. Puluhan pejabat berdiri berjajar penuh khidmat diambil sumpahnya.

“Alhamdulillah, ini memenuhi apa yang kami sampaikan. Ada beberapa formasi yang kosong, dan hari ini bisa kita sinkronkan,” ujar Hari Wuryanto usai melantik dan mengambil sumpah janji jabatan.

Ia menjelaskan, usulan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) baru saja turun pagi itu, sehingga pelantikan tidak bisa digabungkan dengan prosesi sebelumnya.

Hari Wur panggilan akrab Bupati Madiun ini sempat menyelipkan cerita ringan, menyinggung kesamaan momen dengan Presiden Prabowo Subianto di hari yang sama juga melantik menteri baru di Jakarta. “Jadi Pak Presiden ngelantik menko, kita juga ngelantik. Kita sejalan dengan asta cita Pak Prabowo,” ucapnya.

Namun yang paling mencuri perhatian dari pelantikan kali ini adalah rotasi besar para camat. Hampir semua camat di Kabupaten Madiun dirotasi. Beberapa di antaranya, Yudha Dwi Andrianto kini menjabat Camat Dolopo, Mukhlis Sarengat menjadi Camat Kebonsari, Dodi Setiawan Camat Geger, Djoko Susilo Camat Dagangan, Basudewo Aji Pamungkas Camat Wungu, Suharso Camat Kare, Susilo Agus Subagiyo Camat Gemarang, Puguh Wijayanto Camat Jiwan, Muksin Harjoko Camat Madiun, Maskuryatim Camat Wonoasri, Suci Wuryani Camat Balerejo, Hery Fajar Nugroho Camat Mejayan, Edy Sudargo Camat Pilangkenceng, dan Heri Kurniawan Camat Saradan.

“Kalau terlalu lama, pengetahuannya bisa tidak bertambah. Jadi yang lama-lama kita mutasi semua, sementara yang baru tiga tahun belum kita geser,” terang Hari Wur. Rotasi ini, menurutnya, bukan sekadar pergantian kursi, melainkan langkah penyegaran agar roda pemerintahan lebih dinamis.

Selain para camat, pejabat sekretaris OPD juga mendapat penugasan baru. Antara lain, Tri Budihartoyo menjabat Sekretaris BKPSDM, Rony Kurniawan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Tarji Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Arif Muanas Sekretaris Dinas Kominfo, Hariono Sekretaris Satpol PP dan Damkar, Dedi Suryadi Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Bagus Simuntang Sekretaris Bapperida, dan Bambang Hari Witjaksono Sekretaris Dinas PUPR.

Kemudian, Tarnu Ashidiq Sekretaris Dinsos, Ali Chakim Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Erwina Purnamasari Sekretaris Dinas Perhubungan, Alviantoro Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Raswiyanto Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan, hingga Eryk Sanjaya Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Pelantikan kali ini juga menetapkan drg Mulyadi sebagai Direktur RSUD Dolopo. Meski demikian, masih ada jabatan yang kosong, yakni Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Sekretaris Bakesbangpol.

Dalam penyampaiannya, Bupati Madiun mengutip pesan Nabi Muhammad SAW tentang amanah jabatan. Ia menekankan, jabatan tidak boleh diminta, tetapi jika sudah diberikan, harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. “Mudah-mudahan, teman-teman semua bisa menjadi teladan, bekerja dengan baik, dan membawa keberkahan bagi Kabupaten Madiun,” katanya.

Dalam sambutanya, Hari Wur menutup dengan harapan besar: mewujudkan Kabupaten Madiun sebagai daerah yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur, serta mewujudkan Kabupaten Madiun Bersahaja: bersih, sehat, sejahtera, dan penuh keberkahan.

Sementara itu di luar pendopo, sisa hujan masih membasahi halaman. Namun suasana dalam ruangan terasa hangat, diwarnai rasa khidmat dan optimisme akan wajah baru birokrasi di Kabupaten Madiun. (jum).