JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN – Setelah menjalani masa isolasi secara mandiri selama 14 hari, sebanyak 42 Orang Dalam Resiko (ODR) di Kota Madiun dinyatakan tidak sakit dan selesai dari pemantauan.
Sehingga, dari 371 ODR yang ada di Kota Madiun masih ada 329 ODR lainnya yang masih menjalani masa pemantauan.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 Kota Madiun Noor Aflah menjelaskan, besaran jumlah ODR itu tak lepas dari banyaknya warga di perantauan yang pulang ke Kota Madiun.
" Setidaknya, terdapat 38 ODR baru saat ini. Padahal, warga di perantauan diminta untuk tidak pulang sementara waktu. Apalagi, mereka dari zona merah, " jelasnya.
Oleh sebab itulah, warga di perantauan yang pulang ke Kota Madiun wajib menerapkan isolasi mandiri di rumah dan terus dipantau selama dua pekan atau 14 hari.
Jika tidak, Pemkot Madiun juga menyiapkan sejumlah gedung sekolah sebagai tempat isolasi. Diantaranya ada 13 lokasi yang tersebar di tiga kecamatan.
Pemanfaatan gedung sekolah itu merupakan tindak lanjut instruksi Gubernur Jawa Timur tentang kesiapan sekolah sebagai tempat karantina mandiri bagi para pemudik.
‘’ Mungkin mereka tidak sakit. Tetapi tetap kita pantau. Makanya, pihak keluarga harus melapor kalau ada anggota keluarganya yang pulang dari luar daerah,’’ kata Noor Aflah menyampaikan perkembangan Covid-19 di Kota Madiun melalui Video Converence, Senin (6/4/2020).
13 lokasi gedung sekolah itu diantaranya, untuk Kecamatan Manguharjo ada di SMPN 9, SDN Ngegong, SDN 01 Madiun Lor, SDN 01 Nambangan Lor.
Kemudian, untuk Kecamatan Kartoharjo ada di SDN Sukosari, SDN 01 Tawangrejo, SMPN 8, SDN 02 Klegen. Sementara untuk Kecamatan Taman ada di SMPN 10, SMPN 14, SDN 01 Taman, SDN 01 Demangan, SDN 02 Pandean.
Data pesebaran Covid-19 di Kota Madiun per tanggal 6/4/2020.
-----------------------------
Kabar baik juga datang dari warga berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP). Dua dari 37 ODP di Kota Madiun dinyatakan sembuh.
Berbeda dengan ODR, ODP merupakan warga yang memiliki riwayat dari daerah zona merah yang memiliki gejala demam, batuk, maupun pilek. Mereka sudah mendapatkan penanganan dan wajib melaksanakan isolasi secara mandiri. Sedang, PDP di Kota Madiun tidak mengalami penambahan dan sudah terkonfirmasi negatif kesemuanya.
‘’Kota Madiun tercatat ada delapan yang PDP dan sudah terkonfirmasi negatif. Artinya, mereka memiliki gejala tetapi bukan corona,’’ imbuhnya.
Noor Aflah juga meminta kepada masyarakat Kota Madiun yang ada diperantauan, sesuai arahan Wali Kota Madiun dan anjuran dari Pemerintah Pusat, agar menahan diri untuk tidak pulang sementara waktu.
Warga di perantauan, menurut Aflah cukup mengikuti instruksi penanganan Covid-19 di daerah masing-masing. Karena, jika intruksi itu ditaati, artinya masyarakat sudah turut membantu pemerintah dan tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 dalam mencegah penularan virus tersebut.
‘’ Untuk di Kota Madiun, sudah melibatkan kader kesehatan di tiap-tiap kelurahan. Tetapi tentu jumlahnya terbatas. Sedang, ODR terus bertambah. Padahal mereka harus terus dipantau,’’ imbuhnya. (jum).