JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Meskipun tradisi Suran Agung yang rutin diadakan setiap tahun di bulan Suro atau Muharram oleh Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW-TM) Pusat Madiun ditiadakan, namun petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub, BPBD dan Instansi Pemerintah Daerah tetap disiagakan untuk mengamankan wilayah Kabupaten Madiun.
Sekitar 1.150 personel gabungan pun disiapkan dalam apel gelar pasukan yang dipimpin langsung oleh Danrem 081/ DSJ Kolonel Inf Waris Ari Nugroho di lapangan Tri Brata Mapolres Madiun, Sabtu (29/08/2020) sore.
" 1.150 personel ini akan digelar dalam bentuk penyekatan ataupun patroli skala besar, di 8 titik lokasi perbatasan serta akan ada patroli di 3 sektor sesuai konsep yang sudah direncanakan ," jelas Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Waris Ari Nugroho.
Menurutnya, petugas akan memberikan imbauan secara maksimal, agar tidak ada pesilat dari luar daerah yang nekat masuk ke Madiun. Pihaknya pun akan terus berupaya melaksanakan kegiatan secara persuasif dan santun.
Sementara itu, Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto menjelaskan, 8 titik perbatasan yang akan dilakukan penyekatan tersebut, diantaranya perbatasan Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Magetan, Ponorogo, Saradan, Tol Dumpil, Wilayah Kecamatan Wungu, dan Kecamatan Nglames.
Pihaknya juga tetap akan melakukan antisipasi terhadap kegiatan masyarakat di Kabupaten Madiun, dan juga akan menindak tegas sesuai peraturan yang ada, jika ada tindakan yang menimbulkan atau memicu suatu kerusuhan.
" Diharapkan semua elemen dapat mendukung dan bersama - sama dalam menjaga Kamtibmas di Kabupaten Madiun, " tegasnya.
Senada diungkapkan Dandim 0803 Letkol Czi. Nur Alam Sucipto, ia meminta kepada seluruh Stake Holder yang ada, untuk turut serta dalam menjaga Kamtibmas di Kabupaten Madiun.
" Semuanya harus sepakat untuk saling menjaga dan mengingatkan, apalagi saat ini masih dalam masa pandemi covid-19. Maka dari itu dibutuhkan partisipasi dari semua pihak demi terciptanya ketertiban dan keamanan tersebut, " ungkapnya.
Menurut dia, keterlibatan TNI dalam pelaksanaan pengamanan Suran Agung yaitu ikut mengantisipasi masuknya warga dari luar wilayah Madiun. Tujuannya menciptakan ketertiban dan keamanan di Kabupaten Madiun.
" Kita semua sepakat untuk saling menjaga dan mengingatkan, dan ini dibutuhkan partisipasi seluruh stake holder untuk menciptakan Kamtibmas di Kabupaten Madiun ," pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Ketua umum PSHW-TM Pusat Madiun, H.R Agus Wiyono telah menyampaikan, jika PSHW-TM Pusat Madiun tidak melaksanakan tradisi Suran Agung di tahun 2020 ini, karena masih dalam situasi pandemi covid-19. Sehingga seluruh warganya tidak diperbolehkan melakukan aktivitas. Adapun yang sudah ditunjuk oleh Ketua Umum PSHW-TM Pusat Madiun adalah tertentu dan tidak menghadirkan kerumunan masa. (jum).