JATIMPOS.CO/TUBAN – Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono menyebut Kesiapsiagaan Bencana wajib ditekankan. Hal ini sebagai bentuk mitigasi bencana utamanya bencana hidrometeorologi di tengah peningkatan potensi bencana saat musim penghujan.

“Sebagai upaya antisipasi untuk meminimalkan dampak yang timbul akibat bencana,” terang Ruruh dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana di halaman Polres Tuban di hadapan Forkopimda, Para PJU serta melibatkan ratusan personel gabungan dari Polisi, TNI, Satpol PP, BPBD, Damkar, dan Dishub, Senin (16/11).

Kapolres Tuban yang memimpin langsung apel menyampaikan penanganan kebencanaan kali ini mengacu pada protokol kesehatan (prokes) mengingat Tuban masih menghadapi pandemi Covid-19.

"Penanganan kebencanaan tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan," tegasnya.

Menurutnya, peningkatan curah hujan yang cukup tinggi bisa berpotensi menimbulkan bencana alam seperti tanah longsor, banjir, puting beliung serta bencana lainnya. Diharapkan ada sinergi dalam pelaksanaan penanggulangannya sehingga mampu menangani secara komprehensif kerjasama dengan instansi yang ada.

"Mari kita bersama-sama bersinergi tidak ada yang bekerja sendiri, hanya dengan kerjasama yang kuat kita bisa menghadapi bencana bila itu terjadi," harapnya.

Ruruh menambahkan wilayah potensi kerawanan bencana berada di tepian sungai Bengawan Solo. Kondisi tersebut diperparah akibat masih beroperasinya penambangan pasir ilegal. Karenanya, masyarakat diminta untuk selalu waspada.

Senada dengan Kapolres Tuban, Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Yudi Irwanto menyampikan kecamatan yang dilintasi antara lain Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. Tidak hanya itu, beberapa desa dan kecamatan yang memiliki sungai besar juga mendapat pengawasan.

Selain bencana banjir, lanjut Yudi, beberapa wilayah di kabupaten Tuban juga berpotensi angin kencang. Beberapa waktu lalu wilayah kecamatan Tuban dan Rengel diterpa angin kencang.

"Masyarakat harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalan yang terdapat pohon," ujarnya.

Kondisi laut Tuban juga mendapat perhatian khusus mengingat banyak masyarakat Bumi Wali yang berprofesi sebagai nelayan. Tercatat tinggi gelombang di laut Tuban berkisar antara 0,5 - 1,25 meter. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG Tuban guna mengetahui perkembangan terbaru perihal kondisi meteorologis di kabupaten Tuban.

Acara dilanjutkan pengecekan kendaraan mobil damkar, perahu karet, boat, kano. Tampak hadir ikut dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana, Kasdim 0811/Tuban, Mayor Arh Teguh Prasetyo Wasis, Kartono Staf Ahli Bupati, Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Yudi Irwanto. (min)