JATIMPOS.CO/TULUNGAGUNG - Penanganan HIV-AIDS dalam negeri menganut program 3 Zero tahun 2030 , tentang asas program tersebut selayaknya dapat dipercepat kinerjanya dengan sistem 90-90-90 (Triple Ninety) yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik oleh lembaga teknis yang tersebar diseluruh provinsi, kabupaten maupun kota di Indonesia.

Demi memperingati hari HIV-AIDS sedunia Kabupaten Tulungagung turut serta berpartisipasi seperti tahun sebelumnya dengan tema "Pererat Rangkulan Kolaborasi Guna Keakraban Solidaritas, Tulungagung Ayem Tanpa Negatif Stikma". memadukan antara nasionalisme dan beragamnya kearifan lokal yang didalam sistem peningkatan pencegahan HIV/AIDS.

Bertempat di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung acara tersebut dihadiri Bupati Tulungagung Maryoto Birowo beserta Kepala Dinas Kesehatan dr. Kasil Rohmat dan jajaranya, beberapa waktu lalu.

“Ini murni kegiatan sosial kemanusiaan dalam bidang kesehatan, netral tanpa bumbu politis dan mampu merangkul semua pihak maupun masyarakat  agar dapat terlibat dalam pencegahan AIDS di lingkungan masyarakat serta memahami pola dinamika permasalahan inti betapa bahayanya penyebaran HIV-AIDS,” ucapnya.

Kasus penularan HIV-AIDS di Tulungagung ada sekitar tahun 2006 sampai 2019 telah terjadi kelonjakan signifikan, ini menunjukkan bahwa masalah HIV-AIDS di Tulungagung menghawatirkan.

Menurut keterangan sebagai sumber dirangkum ODHA serta ARV mendapatkan supresi Viral Load dengan capaian sebanyak 15 persen kasus HIV-AIDS. dari pencapaian tersebut yang menjadi kekhawatiran dan perlu penanganan lebih lanjut yaitu  pada 90 kedua dan 90 ketiga oleh beberapa pihak terkait dari pemerintah daerah, KPA serta lembaga LSM khusus HIV-AIDS yg berada di Kabupaten Tulungagung.

Menambahkan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, MM yang juga selaku pimpinan Ketua Komisi Penanggulanga AIDS (KPA) bahwa ditetapkannya 1 Desember sebagai hari Peringatan HIV-AIDS sedunia dapat menjadi pengingat bagi kita semua mulai dari pemerintah daerah, KPA,LSM serta segenap masyarakat diharapkan mampu lebih kuat membentuk sinergritas, saling mempererat ikatan solidaritas bersama dalam perbaikan, percepatan terkait penanganan dan penanggulangan AIDS.

Acara yang dihadiri oleh Sekertaris KPA Tulungagung, Ifada Nur Rohmah untuk tema tahun ini menggabungkan antara nasionalis dan eksotisnya kearifan lokal dalam hal hal pencegahan AIDS melalui asas program yang sejalan, supaya dapat menjadi momen pengingat bahwa data rincian kasus yang dirangkum tahun 2006 silam sampai September tahun 2020 ini tercatat sebanyak 2860 kasus.

 "Kebijakan baru terkait dirubahnya perda penanggulangan pencegahan berkembangnya HIV-AIDS yang diharapkan  mampu menurunkan tingkat penyebaran kasus tersebut. sehingga membuat titik akhir 2030 mendatang.

Pemerintah turut mengapresiasi dalam program mitigasi yg membahas tentang prioritas akibat buruk virus HIV dan ORDHA, apresiasi tersebut berupa dukungan agar lebih sempurna lagi peningkatannya.

“Akhir acara program kegiatan seperti pembagian sembako dan penunjang gizi masyarakat yg berupa vitamin dan susu dari Pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan kemudian di distribusikan ke puskesmas terkait," pungkasnya. (san)