JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN – Wali Kota Madiun, H. Maidi bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun serta Forkopimda melakukan ziarah ke makam para tokoh terdahulu, yaitu di Makam Kuncen dan Makam Taman Kota Madiun, Kamis (17/6/2021).
Ziarah ke makam para tokoh pendahulu ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi ke-103 Kota Madiun.
‘’ Pendiri Madiun harus dikenang. Hari ini kami ada berziarah untuk mengenang jasa beliau-beliau tokoh terdahulu sekaligus mendoakannya,’’ jelas Wali Kota Madiun, Maidi.
Ziarah pertama dilakukan di Makam Kuncen. Di makam tersebut terdapat situs petilasan Ki Ageng Panembahan Brubuk Ronggo Djoemeno, Bupati Madiun 1568-1586. Sang Bupati meninggal karena tipu daya Kerajaan Mataram. Pemerintahan diteruskan Raden Ayu Retno Doemilah yang tak lain putrinya.
Disamping itu, empat tokoh besar lain juga bersemayam dimakam Kuncen. Yakni, Raden Mas Bagoes Petak sebagai Mangkunegoro I di Madiun. Tokoh ini menjabat Bupati Madiun 1601-1615. Kedua, Pangeran Adipati Kenitren Martoloyo sebagai Mangkunegoro II yang menjabat Bupati Madiun 1615-1645. Ketiga, Kyai Irodikromo atau pangeran Adipati Balitar sebagai Mangkunegoro III dan menjabat Bupati Madiun 1645-1677. Terakhir, Pangeran Tumenggung Balitar Tumapel sebagai Mangkunegoro IV dan menjabat Bupati Madiun 1677-1703.
‘’ Perjuangan beliau ini harus menjadi pedoman kita ke depan. Kota ini sudah 103 tahun. Tetapi tanpa perjuangan para pendahulu, kota ini mungkin juga tidak bisa seperti sekarang,’’ jelasnya.
Kemudian, ziarah kedua dilakukan di Makam Taman. Di makam tersebut juga bersemayam tokoh penting. Seperti, Raden Ronggo Prawirodirjo I atau Raden Ronggo Prawiro Sentiko yang menjadi bupati brang wetan Gunung Lawu (1755-1784), Raden Ronggo Prawirodirjo II yang menjabat Bupati Madiun (1784-1797). Raden Ronggo Prawirodirjo II merupakan kakek dari Raden Ronggo Prawirodiningrat dan Raden Bagoes Sentot Prawirodirdjo panglima perang Pangeran Diponegoro.
Selain itu, terdapat makam Pangeran Dipokusumo (Bupati Madiun 1810-1820), Ronggo Prawirodiningrat (Bupati Madiun 1822-1861), Raden Ronggo Ariyo Notoningrat atau Kanjeng Bagus (Bupati Madiun 1861-1869), Raden Mas Mas Tumenggung Adipati Sosronegoro (Bupati Madiun 1869-1879), Raden Mas Tumenggung Sosrodiningrat (Bupati Madiun 1879-1885), Raden Aryo Adipati Brotodiningrat (Bupati Madiun 1885-1900), Raden Tumenggung Koesnodiningrat (Bupati Madiun 1900-1929), Raden Mas Adipati Koesmen (Bupati Madiun 1929-1937), dan Raden Ronggo Koesnindar atau Pudak Sinumpet (Bupati Madiun 1937-1953).
‘’ Ziarah tentu saja tidak hanya untuk mengenang jasa beliau-beliau ini. Tetapi banyak pelajaran yang dapat dipetik dari apa yang telah beliau-beliau ini perbuat demi kemaslahatan masyarakat. Ini penting sebagai suri teladan,’’ terangnya.
Wali Kota Madiun menambahkan, Makam Kuncen dan Taman sudah banyak bersolek kini. Keduanya sudah dilengkapi dengan Lapak UMKM. Ke depan, wali kota memang berencana menjadikan keduanya sebagai bagian dari wisata religi Kota Madiun.
‘’Semua terus kita persiapkan ke sana (wisata). Saat ini sudah lebih baik tetapi masih ada kekurangan dan terus kita lengkapi fasilitasnya,’’ pungkasnya. (diskominfo).