JATIMPOS.CO/JOMBANG - "Segera bergerak kembangkan potensi bangsa" adalah sebuah intisari buku karya jurnalis senior di Kabupaten Jombang, Hj Binti Rohmatin (46).
Bertempat di ruang paripurna DPRD Jombang, Minggu (27/06/2021) diadakan sarasehan bedah buku Njombangku cetakan kedua. Binti Rohmatin tercatat sebagai redaktur surat kabar ternama di Jombang, yakni Radar Jombang, Jawa Pos grup.
Dalam buku ini dapat menjadi inspirator buat penulis-penulis lain yang ada di Kabupaten Jombang yang juga luar biasa banyak. Termasuk siapapun yang ingin mengenal dan mengetahui detail tentang Jombang, kehidupan, dan potensinya. Potensi pariwisata, keunggulan sumberdaya manusia, serta tentang inspirasi dalam kehidupan sosial politik dan pendidikan.
Hadir dalam sarasehan bedah buku NJOMBANGKU, Bupati Jombang Hj Munjidah Wahab, Ketua DPRD Jombang H Mas'ud Zuremi, Wakil Ketua DPRD Jombang Farid Al Farisi, Anggota DPRD Jombang Kartiyono.
Bupati Jombang Hj Munjidah Wahab dalam sambutannya mengaku bangga dan berkesan dengan buku karya Binti Rohmatin ini. "Buku ini merupakan bukti bahwa Jombang sangat beragam budaya, kekayaan alam luar biasa, Jombang mempunyai banyak potensi produk khas Jombang an. Jombang merupakan barometer kondusifitas di Jawa Timur, dan Jawa Timur barometer kondusifitas Indonesia. Artinya, jika Jombang kondusif aman Insyaallah Jawa Timur juga aman kondusif," tutur Munjidah Wahab.
Sementara itu, Ketua DPRD Jombang Mas'ud Zuremi, mengaku senang dengan gaya penulisan Binti Rohmatin. "Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku nJOMBANGKU ini adalah jernih dan komunikatif sesuai nalar atau saling berkaitan. Akurasi di dalamnya sudah teruji dengan tulisan yang terbit sebelumnya di media cetak. Sumber informasi disebutkan dengan baik, saat proses penggalian data maupun kondisi terkini," ungkap Mas'ud Zuremi.
Menurut nara sumber Anggota DPRD Jombang Kartiyono, F-PKB mengaku setiap keluar daerah, Jombang sudah dikenal dengan para tokoh-tokoh nasional misalnya Gus Dur, Cak Nurcholish Madjid, Cak Nun, juga hal-hal unik di Jombang misalnya Ponari, Eyang Subur, Ryan dan lain-lain.
"Namun, mengapa tidak ditanyakan adanya potensi-potensi produk unggulan, sumber daya alamnya yang ada di Kabupaten Jombang. Mungkin dengan adanya buku ini dapat dikenal oleh masyarakat daerah lain," ungkap Kartiyono.
Saya mendorong kepada para jurnalis, lanjut Kartiyono, para penulis budayawan dan semua pihak untuk berkreasi menulis karyanya mengenalkan Jombang lebih baik lagi. Jombang tidak hanya dikenal karena Ponari, eyang Subur atau Ryan saja, padahal Jombang lebih keren dengan banyak potensi-potensi unggulan lainnya.
Ketua PWI Jombang Sutono Abdilah mengaku senang dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dengan di-launchingnya buku Njombangku karya Hj Binti Rohmatin yang juga rekan seperjuangan liputan bersama sejak tahun 2000.
"Setelah membaca buku nJOMBANGKU, ini menyajikan banyak features seputar Jombang dan dinamika kehidupannya. Laiknya fotografer, banyak sisi kota yang dipotret secara detail. Rupaya, penulis telah mencukupkan waktu untuk mendedikasikan diri menampilkan dalam sebuah etalase lengkap," ungkap Sutono.
Begitu lengkap karya Mbak Binti, Sutono melanjutkan, Mbak Binti dengan mengkliping karya-karya pemberitaannya selama ini, kemudian disajikan menjadi sebuah buku. Ada juga teman wartawan di PWI Jombang yang menulis sebuah buku, yakni mas Yusuf Wibisono dari Beritajatim.com. "Saya secara pribadi juga selaku Ketua PWI Jombang bangga dengan rekan-rekan yang kreatif menulis buku," pungkas Sutono.
Dalam sarasehan para undangan nampak antusias mencermati bedah buku, sejumlah tanggapan terlontar dari berbagai audien mulai para akademisi, ormas, pegiat budaya, pengamat budaya.
Rudi Priyo Utomo selaku Ketua MKKS SMP Negeri Jombang menyambut baik dengan diterbitkannya buku nJOMBANGKU serta berharap pula nanti buku nJOMBANGKU pada cetakan ketiga mendatang bisa dimasukkan tulisan tentang sentra pabrik tahu di Dusun Bapang Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto yang memiliki potensi luar biasa. Produksinya banyak dinjumpai dimanana-dimana, tutur Yoyok sapaan akrabnya.
Banyak tulisan yang berkualifikasi sebagai "inspirational feature," misalnya ketika mengangkat kisah kreasi bros cantik desainer lokal, home industri dompet, mahasiswi desain interior yang tekun berbisnis perda dan beberapa berita features lain cukup menggugah dan menjadi peta pemandu bagi mereka yang belum paham atau baru mengenal Jombang.
Sebagai sebuah karya, buku ini menyiratkan pesan mendalam bagi masyarakat Jombang khsususnya dan tentunya menjadi khazanah bagi siapapun yang dengan terbuka menerima sebagai sebuah pelajaran penting dalam mengelola potensi daerah. Menyikapi perbedaan, menghomati warisan budaya serta membalikan hambatan menjadi peluang, serta menyulap kelemahan menjadi keunggulan.
Buku nJombangku merangkai sisi-sisi lain kehidupan masyarakat yang selama ini belum banyak terungkap. Betapa semangat, inovasi, kreatifitas, perjuangan menjadi modal utama untuk bisa eksis dan bertahan di sektor ekonomi kerakyatan, pegiat seni budaya dan lainnya. Ini sekaligus menunjukkan Kabupaten Jombang dan rakyatnya menjadi potensi yang luar biasa. (her)