JATIMPOS.CO/TUBAN – Bansos sembako dari program bantuan pangan non-tunai (BPNT) untuk Kabupaten Tuban kembali dibagikan. Secara serentak bansos mulai dibagikan pada Kamis (22/07).

Data yang dihimpun, sebanyak 80.345 penerima bansos sembako atau disebut keluarga penerima manfaat (KPM) di Tuban akan mendapatkan haknya. Jumlah tersebut tersebar di 20 kecamatan.

Seperti di Kecamatan Bangilan yang memiliki jumlah 2896 KPM, hari pertama droping komoditi, sembako beras berjenis premium diperiksa di Pendopo Kecamatan setempat melibatkan komponen Dinas Sosial, TKSK, Forpimcam, agen, dan KPM.

Kepala Dinsos P3A Tuban, Eko Julianto meninjau langsung droping mengatakan bahwa kualitas beras sudah baik harus dipertahankan. Dia berharap komoditi yang diterima KPM harus sesuai dengan sample yang diperiksa di tiap kecamatan.

“Kualitas sudah baik. Ini bisa menjadi contoh atau barometer agar ketika disalurkan ke titik agen tetap sama,” kata Eko, di Pendopo Kecamatan Bangilan, Kamis (22/07).

Eko menegaskan supliyer harus bertanggung jawab bila di lapangan ada temuan yang merugikan KPM.

Kasi Linjamsos Dinsos P3A Tuban, Santoso menambahkan apabila ditemukan beras yang tidak memenuhi standar premium, pihak agen maupun KPM dipersilakan melapor dan akan diganti oleh pihak penyedia.

Dirinya mengimbau kepada KPM, agar saat pengambilan bantuan BPNT di masing-masing agen agar selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19 untuk memutus rantai penyebarannya.

Masih di tempat yang sama, Camat Bangilan Deni Susilo mengungkapkan agar penyedia barang segera mendroping ke bawah. Diharapkan sembako beras 15 Kg segera terserap diikuti dengan komoditi pendukung lainnya.

Kata Deni, dengan menerapkan protokol kesehatan, pemeriksaan berlapis yang dilakukan secara terbuka adalah langkah untuk menekan atau meminimalisir berkurangnya volume dan kualitas yang dibagikan ke tingkat KPM.

“Bila dalam pendistribusian ke KPM ditemukan ketidaksesuaian kualitas segeralah berkoordinasi,” tambah Deni.

Selanjutnya penyedia beras, Syukur, menyebut berkomitmen memberikan pelayanan terbaik sesuai aturan atau pedoman umum yang berlaku. Sebagai supliyer dia menjamin kualitas yang didistribusikan ke agen sampai ke KPM.

“Sebagai supliyer kami akan memberikan pelayanan yang terbaik,” ucapnya.

Sementara Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) setempat Dhani Hardiyanto mengungkapkan hingga Juli data bayar di wilayahnya ada 2896 KPM. Pasalnya validasi data masih terus dilakukan. Dalam penerimaan bansos ini, lanjut Dani, kemensos mencairkan sebanyak tiga kali.

“KPM akan langsung menerima tiga kali pencairan yakni Juli, Agustus, September,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyarankan saat pengambilan komoditi, KPM ikut serta mengawasi dan mengontrol kualitas beras atau bobot komoditi yang diterimanya.

Diketahui data bayar pencairan kali ini Kecamatan Bancar 4919 KPM, Bangilan 2896 KPM, Grabagan 3466 KPM, Jatirogo 2583 KPM, Jenu 3379, Kenduruan 2262 KPM, Kerek 3827 KPM, Merakurak 4195 KPM, Montong 3489 KPM, Palang 5235 KPM, Parengan 3636 KPM, Plumpang 6555 KPM, Rengel 4736 KPM, Semanding 5226 KPM, Senori 3747 KPM, Singgahan 3937 KPM, Soko 7798 KPM, Tambakboyo 2629 KPM, Tuban 2500 KPM, Widang 3334 KPM total seluruhnya 80.349 KPM.

Dari jumlah tersebut tiap kali droping komoditi mendapat pengawasan ketat di tingkat kecamatan Polsek, Koramil, Camat, Ketua Paguyuban Agen dan TKSK. pengecekan juga dilukan ditingkat Agen, sebelum barang diterima oleh KPM di setiap Desa/Kelurahan. Pihak agen diharuskan melakukan pengecekan sebelum menandatangani berita acara serah terima. (min).