JATIMPOS.CO/KOTA MALANG - Guna meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 sekaligus saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Pemprov Jatim terus menyisir pemberian bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat terdampak.

Kali ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa dan memberikan secara langsung paket sembako kepada 33 Kepala Keluarga (KK) Kampung Topeng Malang yang berlokasi di Dusun Baran,  Tlogowaru, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Senin (26/7) siang. Bantuan paket sembako tersebut berisikan antara lain 5 kg beras, 10 bungkus mie instan, 1 kg gula, 1 liter minya goreng, sarden, kecap manis, serta teh dan kopi.

Turut mendampingi pada kesempatan tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto, Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Irwan Subekti dan Kepala Bakorwil III Malang Sjaichul Ghulam.

Sesampainya di Kampung Topeng, Gubernur Khofifah langsung memberikan bantuan paket sembako secara door to door di tiap rumah warga. Selain itu, ia juga bertegur sapa dengan warga dan anak-anak yang tinggal di kampung tersebut. Menurutnya, sapaan ini merupakan bentuk kepedulian dan sinergi dari berbagai program pemerintah yang bertujuan saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain.

"Kondisinya sekarang memang masyarakat banyak terdampak, jadi saya rasa dimana kita bisa bersapa kita maksimalkan. Pemberian bantuan ini bisa menjadi bantalan sosial bagi mereka. Kita saling berseiring dengan programnya pak Walikota dan program bansos dari pemerintah pusat, bersama kita saling memaksimalkan, mensubstitusi dan menguatkan," urai Khofifah.

Terkait keberadaan Kampung Topeng, Khofifah menceritakan bahwa para penghuni Kampung Topeng dulunya hidup di  jalanan dan tinggal di kampung kumuh atau di emperan toko dan jembatan. Bahkan masuk dalam kategori homeless society. Kemudian mereka disiapkan tempat tinggal, dan diberdayakan agar memperoleh kehidupan yang lebih baik.

"Mereka dulu kategori homeless society kemudian disiapkan tempat disini. Saya rasa proses untuk bisa membangun psycosocial therapy ini bagus di tempat seperti ini," tuturnya.

Khofifah menambahkan, bahwa ia sudah tiga kali berkunjung ke Kampung Topeng. Dan kohesivitas sosial diantara warganya nampak atas kerja keras membangun kampungnya menjadi daya tarik wisata yang berdampak positif bagi keberlangsungan hidupnya. Yaitu eksistensi dari wisata Kampung Topeng itu sendiri.

"Memang kohesivitas sosialnya sudah terbangun, apalagi rata-rata mereka ini kan dulu hidupnya di jalan kemudian sekarang sudah banyak yang bekerja di sektor informal," jelasnya.

Gubernur Jatim yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini meyakini usai pandemi nanti Kampung Topeng Malang akan dapat berkembang dan menjadi salah satu tujuan wisata edukatif yang ramah bagi anak-anak dan masyarakat. Apalagi, Kampung Topeng kaya dengan varian-varian topengnya.

"Saya rasa pendampingan yang jeli dan teliti dari pihak terkait akan sangat mendukung Kampung Topeng. Apalagi, dulu sudah dijadikan format di Kampung Topeng bahwa anak-anak bisa bikin topeng sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu penerima sembako, Siti penghuni Kampung Topeng mengaku bantuan yang diberikan Gubernur Khofifah sangat membantu dan berterimakasih atas bantuan yang sudah diberikan. (yus)