JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Sebanyak 120 peserta yang terdiri dari anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Madiun mengikuti pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana di Embung Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Selasa (28/9/2021).
Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun tersebut dilaksanakan selama satu hari. Adapun materi yang diberikan meliputi water rescue, vertikal rescue dan pertolongan pertama ketika ada bencana.
" Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana ini di ikuti oleh anggota Linmas yang ada di empat kelurahan rawan bencana banjir. Yakni Kelurahan Pilangbango, Rejomulyo, Kelun dan Tawangrejo. Masing - masing kelurahan ada 30 peserta, sehingga total ada 120 peserta, " jelas Kepala BPBD Kota Madiun, Jariyanto kepada Wartawan.
Menurutnya, pelatihan ini juga bekerja sama dengan SAR Brimob Polda Jatim, PMI Kota Madiun dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Madiun. Para peserta ini pun dibekali dengan berbagai keterampilan berupa penanganan bencana, materi pelatihan, serta latihan fisik.
Anggota Linmas mengikuti pelatihan water rescue dari SAR Brimob di Embung Pilangbango.
--------------------------------------
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi usai memimpin apel pembukaan pelatihan mengatakan, bahwa pelatihan ini diselenggarakan sebagai upaya antisipasi bencana menghadapi musim penghujan.
" Karena bencana itu datangnya kan tidak kita ketahui. Apapun yang terjadi masyarakat harus siap, baik itu bencana kebakaran, banjir, puting beliung dan lain sebagainya. Makanya masyarakat kita latih agar sudah siap siaga ketika terjadi bencana, " kata Wali Kota Madiun.
Menurutnya, setelah adanya pelatihan itu masyarakat diharapkan tidak ada ketergantungan terhadap BPBD ketika ada kejadian bencana. Terutama masyarakat yang berada di lokasi rawan bencana.
" Dengan pelatihan - pelatihan ini tentunya masyarakat punya ilmu. Ilmu - ilmu itu kita sebarkan, setelah kita sebarkan bisa ikut menjaga diri sendiri, bisa menjaga kota dan bisa menjaga lingkungannya kalau terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan, " ungkapnya.
Lebih lanjut dia katakan, potensi bencana di Kota Madiun sejak dua tahun terakhir ini semakin berkurang. Namun upaya penyiapan infrastruktur, seperti ancaman banjir terus dimaksimalkan. Wali Kota Madiun juga menginstruksikan ke dinas terkait untuk melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah saluran sungai. Pendangkalan diperdalam serta pembersihan sampah di saluran sungai terus dilakukan.
Selain itu, Pemkot Madiun juga telah menyiapkan delapan unit pompa air dengan daya serap tinggi sebagai upaya mengantisipasi terjadinya bencana banjir di wilayah Kota Madiun.
" Pompa air yang lama kita ganti dengan yang baru dengan daya hisap yang tinggi dan jumlahnya kita tambah dari yang sebelumnya lima menjadi delapan, " pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelum mengikuti pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana seluruh peserta wajib menjalani rapid antigen dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selain itu, para peserta juga mendapatkan bantuan sembako yang diberikan langsung oleh Wali Kota Madiun di lokasi pelatihan. (Adv/jum).