JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk bisa mencapai target vaksinasi Covid-19 hingga 70% pada akhir tahun 2021.
Salah satunya adalah dengan terus menggenjot vaksinasi massal dari desa ke desa. Seperti vaksinasi massal yang dilakukan di Kelurahan Tawangsari Kecamatan Garum Kabupaten Blitar, Rabu (8/12/2021).
Menurut Lurah Tawangsari Hari Agus Budi, vaksinasi dosis 1 di Kelurahan Tawangsari hingga saat ini pihaknya sudah melampaui target yakni 70,10 persen. Ia bahkan optimis hingga akhir 2021 bisa mencapai 80%.
“Kita bersyukur karena masyarakat di sini cukup antusias mengikuti vaksinasi,” ujar Hari di lokasi vaksinasi Lingkungan Tawangrejo RT 01/RW 10 Kelurahan Tawangsari.
Sebanyak 180 undangan yang disebar, 147 orang hadir menerima vaksin dosis pertama, 57 lansia dan 8 remaja, dan 15 orang lainnya tidak hadir. Adapun vaksin yang digunakan jenis Pfizer dan AstraZeneca.
Seorang vaksinator yang juga berprofesi sebagai bidan, Triani Setya Rahayu mengaku, sasaran vaksinasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum, termasuk para pelajar dan lansia.
Untuk bisa mencapai target vaksinasi 80 persen di Kelurahan Tawangsari, kata Ayu pangilan akrabnya, memang cukup melelahkan. Namun, dirinya tak menghiraukan perasaan lelah dan letih itu demi merealisasikan target tersebut.
Sebagai pelayan masyarakat, Ayu ingin mengabdikan diri demi meningkatkan cakupan dan mempercepat program vaksinasi di Kabupaten Blitar. Semua itu dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19.
Masyarakat Pilih Sinovac
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Endah Woro Utami yang dihubungi terpisah mengatakan, memasuki bulan Desember 2021 sasaran vaksinasi cenderung menurun, karena masyarakat memilih vaksin Covid-19 jenis Sinovac.
"Nakes kami memang mengalami kendala karena sebagian besar warga menolak atau memilih mundur jadwal vaksin, menunggu stok Sinovac ada," tutur Woro, Rabu (7/12/2021).
Penolakan warga pada vaksin selain Sinovac ini, tambahnya, karena beredarnya informasi tidak benar soal adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada vaksin selain Sinovac. Masyarakat takut mengalami efek samping pasca vaksinasi jika menggunakan jenis vaksin lain, seperti Moderna, Aztrazeneca maupun Pfizer.
"Bahkan saat awal penggunaan vaksin Moderna untuk masyarakat umum, capaian vaksinasi di Kabupaten Blitar pernah di bawah 200 orang atau sasaran karena masyarakat yang takut divaksin," ungkapnya.
Padahal dari pengakuan beberapa warga yang telah menerima vaksin Moderna dan Pfizer, mengaku tidak mengalami KIPI setelah dua dosis vaksin jenis tersebut diberikan.
Data dari Dinkes Pemkab Blitar per Minggu (14/11/2021), capaian vaksinasi secara keseluruhan sudah mencapai 67,4 % atau sebanyak 648.831.
Hanya 6 dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar mencapai target vaksinasi dosis pertama 70%. Keenam Kecamatan yang telah mencapai vaksinasi 70 persen yakni, Kecamatan Sutojayan, Kesamben, Wlingi, Talun, Sanankulon, dan Srengat.
Bupati Blitar, Rini Syarifah mengaku untuk mencapai target vaksinasi Covid-19 sebanyak 70% di Kabupaten Blitar, diperlukan kerja sama, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak baik pemerintah. TNI-Polri, Forkopimda, Forkopimcam, instansi vertikal dan jajaran samping. (met/yus)