JATIMPOS.CO/TUBAN – Perusahaan ternama BUMN di Kabupaten Tuban PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban monitoring dan evaluasi (monev) program Corporate Social Responsibility (CSR) yang terealisasi. Hal ini wujud transparansi pelaksanaan program yang dianggarakan pada tahun 2021.
Dalam monev, program yang telah dikerjakan dan terpusat di 26 desa di 3 kecamatan (Merakurak, Kerek, Jenu) menghadirkan unsur masyarakat, Bappeda Tuban, unsur akademisi, diwakili oleh Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) dan Universitas Sunan Bonang (USB), ada pula DPRD, pemerintahan desa setempat dan Pers yang dihadiri perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Tuban dan Ronggolawe Pers Solidarity (RPS) Tuban.
PR & CSR Management Officer Semen Indonesia, Setiawan Prasetyo mengatakan program CSR yang diberikan kepada masyarakat diprioritaskan yang sifatnya pemberdayaan. Oleh karenanya keterlibatan sejumlah unsur dalam monev dimaksud menjaga transparansi pelaksanaan CSR perusahaan, kaena dapat disaksikan secara langsung perkembangan program dan manfaatnya bagi masyarakat penerima bantuan.
“Sebagai perusahaan BUMN setiap kegiatan kita juga dilakukan audit untuk itu dalam kegiatan ini melibatkan berbagai pihak. Dan semoga dengan program pemberdayaan yang direalisasikan oleh perusahaan ini, dapat menciptakan peluang lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya,” kata Iwan panggilan akrab, Kamis (27/01).
Iwan menjelaskan nilai total program pemberdayaan di tahun 2021 yang disalurkan sebesar Rp 7 Miliar. Perusahaan berharap masyarakat penerima program dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan mengembangkannya secara sustainable. Jadi tidak hanya untuk pelaksanaan sesaat atau jangka pendek, namun diharapkan terus tumbuh dan berkembang secara mandiri.
“Pada tahun 2021 ini ada 143 kegiatan pemberdayaan masyarakat yang disupport oleh perusahaan. Secara garis besar kegiatan pemberdayaan tersebut dikelompokkan menjadi 9 klaster prioritas, yakni klaster wisata, kuliner, dan perkebunan. Selain itu, irigasi pertanian, usaha kreatif, konveksi, peternakan kambing, peternakan unggas, dan budidaya ikan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Tuban Fahmi Fikroni mengungkapkan, sebagai perusahaan yang keberadaannya di tengah-tengah masyarakat, program pemberdayaan yang dilakukan SIG Pabrik Tuban sudah cukup baik. Beberapa kegiatan pemberdayaan juga sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung.
“Secara langsung warga yang terlibat dalam pemberdayaan memiliki nilai tambah, kami tadi memonitor secara langsung kepada warga yang menerima manfaat program ini. Program berjalan dengan baik dan dapat membantu perekonomian warga,” ujar anggota dewan dari Kecamatan Jenu tersebut.
Lebih lanjut Fikroni berharap program pemberdayaan yang dilakukan perusahaan dapat lebih luas lagi tidak hanya terfokus pada 26 desa di Kecamatan Kerek, Merakurak, dan Jenu saja. Sehingga, ekonomi yang berada di desa lain dapat meningkat seperti halnya di desa yang berada di sekitar perusahaan.
“Program-program pemberdayaan yang dilakukan perusahaan juga harus selaras dengan kegiatan peningkatan ekonomi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tuban,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Bappeda Kabupaten Tuban, Dharmadin Noor, mengatakan bahwa secara umum kegiatan pemberdayaan yang dilakukan SIG telah berjalan dengan baik dan cukup bagus. Dia berharap kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan dapat terus bersinergi dengan program pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tuban.
“Kita berharap kegiatan CSR SIG dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat. Selain itu, kita juga berharap masyarakat yang telah menerima bantuan tersebut dapat terus meningkatkan kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan,” pungkas Dharmadin. (min)