JATIMPOS.CO/JOMBANG - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jombang mencatat, ada sekitar 1.706 kali teguran pada pengendara dan ada 4 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas selama operasi keselamatan Semeru 2022.

Hal itu diungkapkan Kasatlantas Polres Jombang, AKP Rudi Purwanto dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022) sore di halaman Satlantas Polres Jombang. Tercatat angka kecelakaan lalu lintas naik sebanyak 41%.

“Untuk angka laka selama operasi semeru naik 41 %, jumlah kejadian saat operasi keselamatan ada 48 kali kecelakaan baik luka ringan, sedang, berat ataupun meninggal dunia sehingga untuk tren laka naik,” ungkapnya.

Selama operasi keselamatan semeru 2022, yakni dilakukan penindakan preventif dan preentif. Nah, selama itu zero penindakan. Sebab, petugas hanya memberikan himbauan kepada pengendara guna menekan angka kecelakaan di wilayah setempat.

Tingginya angka kecelakan, diuraikan oleh Kasat Lantas, yakni kurangnya disiplin dalam berlalu lintas, operasi Semeru yang digelar sejak 1 sampai 14 Maret 2022 kemarin. Sedikitnya ada 48 kali kejadian luka ringan, berat dan meninggal dunia.

Dikatakan Rudi, adapun faktor yang memengaruhi kecelakaan lalu lintas karena cuaca. Saat ini memang kerap terjadi hujan, disamping kondisi jalan yang sebagian bagus, kurang bagus dan tidak bagus, ditambah dengan cuaca sering terjadi hujan sehingga jalan menjadi licin sering menyebabkan kecelakaan.

“Kendaraan laka lantas di dominasi roda dua, dan umur produktif 16-35 yang paling banyak mengalami laka lantas,” pungkas Rudi. (her)