JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - MWC-NU Kadur menggelar resepsi harlah satu abad NU bertempat di Lapangan depan Puskesmas Kadur, Kabupaten Pamekasan, Kamis (22/2/2023).

Resepsi satu abad dengan tema “Merawat Jagat Membangun Peradaban Bersama” tampak dihadiri ribu warga Nahdliyin.

Bahkan, kegiatan itu dihadiri Dr. K.H. Marzuqi Mustamar, ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jatim, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.

Selain itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Satria Permana, Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Letkol Inf. Ubaidillah, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.

Direktur PR Bawang Mas, H. Khoirul Umam, selaku panitia menyatakan bahwa resepsi puncak 1 abad NU momentum untuk merefleksikan diri atas kiprah yang telah dilakukan NU, utamanya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Khoirul Umam, panggilan H. Her menjelaskan, bahwa NU merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah NKRI, dan diharapkan bisa meningkatkan rasa sportifitas demi menguatkan dan memperkokoh persatuan bangsa.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa satu abad NU atau 100 tahun ini NU terus semangat, terus menggelora dalam memupuk keamanan, ketentraman bersama-sama untuk bangsa ini.

"Ini adalah bukti sejarah betapa besar peran NU dalam berjuang, bahkan hingga hari ini NU tetap konsisten dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujarnya

Dikatakannya, NU mengajarkan cinta damai dalam hidup berbangsa dan bernegara dengan segudang perbedaan ras, suku, dan agama. Bagi NU, perbedaan tidak menjadi alasan untuk berpecah belah dalam bingkai bhinneka tunggal ika.

"Kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara," paparnya.

Terpisah, Ketua PWNU Jatim Dr. K.H. Marzuqi Mustamar mengajak kepada semua ummat islam momentum satu abad NU ini untuk senantiasa tingkatkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah.

"Mengajak seluruh warga Nahdliyin dan juga masyarakat untuk mensyukuri atas masuknya abad kedua NU dan mencintai baginda Nabi Muhammad SAW," tuturnya

Dr. K.H. Marzuqi Mustamar, yang juga pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Kota Malang, mengajak kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) agar bersatu dan tidak terpecah belah. Ia meminta agar menyudahi wacana yang berkembang di publik tentang adanya istilah NU struktural dan NU kultural. Ia tak ingin ada dikotomi di antara warga NU.

"Warga NU yang ada di struktural mempunyai tugas mengurus organisasi. Adapun mereka yang tidak ada di jajaran pengurus mengayomi masyarakat. Oleh sebab itu, warga NU harus bersatu tanpa ada dikotomi dua istilah tersebut," pungkasnya. (did)